Senin, 16 April 2012

[FANFICTION] The Windows






Author : Vita Mustika aka @zoggakyu

Judul : The Windows
Cast : Find It !!
·     

###

            Tatapannya menerawang memandangi luar dari jendela kamarnya . dia pun mengulurkan tangannya mendorong jendela agar terbuka, menghirup udara sebanyak mungkin, dan menghembuskannya dengan berat. Langkah kaki tergesa-gesa menapaki lantai kayu, tak lama seorang yeoja kecil masuk ke kamarnya. Wanita itu hanya menoleh ke arah yeoja kecil itu dan mendudukkannya di pangkuannya, tatapannya tetap ke arah jendela. “ Umma … “ rajuk yeoja itu memegang tangan sang wanita, sedangkan wanita yang di panggilnya Umma mengalihkan pandangannya menatap lembut anaknya.

            “ Umma, mengertikah kau tentang rasa ketulusan ? “ tanya yeoja kecil itu, terdengar hembusan berat dari sang wanita itu dan bibirnya bergerak membentuk senyum simpul “ ketulusan ? jika kau mencintai seseorang dengan tulus kau akan tau apa artinya itu sayang~ “ balasnya mengelus-ngelus rambut anaknya dengan sayang.

            “ tapi aku masih tidak mengerti Umma, tadi bu guru menceritakan tentang ketulusan di sekolah “ dengus yeoja kecil itu mengembungkan pipinya kesal—menuntut jawaban pada Ummanya. “ geurae , Umma akan menjelaskannya dengarkan yah Min Rin ? “ pandangannya menerawang kembali kepada jendela di hadapannya—pandangannya meredup mengingat kejadian masa lalu….

###

            Suatu hari di sebuah Kota Seoul di mana kota yang sangat sibuk setiap hari-harinya. Orang berlalu lalang melakukan aktivitasnya sendiri-sendiri , kendaraan yang tidak hentinya lepas dari pemandangan Kota Seoul . tapi jika kau menelusuri tempat yang ada di Seoul tentu kau menemukan tempat di mana permukimannya yang jauh dari jalan raya dan tidak terlalu padat bisa di katakan.

            “ kita pindah di sini Umma ? “ yeoja itu terdiam menatap rumah yang tidak terlalu besar dan kecil. Matanya yang sipit perpaduan orang Korea dan Jepang, kulitnya bersih seperti orang Jepang umumnya, pipinya yang agak chubby menambah kesan manisnya dengan perpaduan rambut panjang yang hitam legam dan senyum mungil yang bertengger di bibirnya.

            “ heummb~ kita mulai hari ini pindah di sini sayang, Appa ada urusan kerja di Seoul “ balas Umma-nya yang berperawakan wanita Korea. “ lihat Appa memberikan kamar untukmu sendiri di atas “ bujuk Appa-nya yang berperawakan asli Jepang. Mereka pun memasuki rumah baru mereka, tapi tanpa mereka sadari sepasang mata memperhatikan mereka dari sudut jendela. Pandangannya tak lepas sampai yeoja itu menghilang di balik pintu, yeoja itu membuatnya terpana, seakan-akan ada seorang malaikat yang menembakkan anak panah cinta ke arah dirinya.

###

            “ Appa dan Umma tidak akan pergi lama percayalah Rin~ “ sedangkan yeoja kecil yang di panggil Rin itu hanya mendengus kesal . kenapa ? selalu saja begini tidak di Tokyo ataupun Seoul dia selalu di tinggal sendirian di dalam rumah. Sesibuk itukah ? sampai dia tidak memperhatikan anaknya yang baru berumur 7 tahun ini.

            Rin hanya terdiam menunduk, dia tidak mau menyusahkan orang tuanya, walau masih berumur sangat kecil dia mengerti bagaimana lelahnya mereka. Rin pun memandang dari jendela depan menatap mobil Appa-nya yang makin lama menjauh dan menghilang di belokan. Selalu sendirian, dia masih sangat butuh perhatian dari orang tuanya.

            Rin pun naik dengan langkah gontai menaiki tangga menuju kamarnya sendiri, tertulis dengan manis di depan pintu kamarnya ‘ Hanazuka Rin ‘ . Rin pun masuk mengunci pintu dan mengedarkan ke suluruh penjuru ruangan. “ kamar ini memang lebih bagus dari kamar sebelumnya di Tokyo, tapi rasanya tetap sama saja hampa “ gumam Rin menjatuhkan dirinya di atas kasur, menatap dengan asyik ke langit-langit kamarnya dan pandangannya berhenti menatap jendela kamarnya. Dengan rasa penasaran, Rin pun membuka jendela itu dengan lebar, memejamkan matanya dan membiarkan angin malam membelai tubuhnya. 

            “ malam malam begini kau malah membuka jendela “ celetuk seseorang di seberang. Rin pun sontak kaget dan masih menutup matanya. ‘ apakah itu setan ‘ teriaknya dalam hati.

            “ hey ditanya malah diam “ sahut namja itu lagi dengan gugup Rin pun berkata “ kau bukan hantu kaan ? “ tanyanya dengan dialek Jepang sedangkan orang yang di seberangnya terbingung-bingung dengan perkataan yeoja itu.

            “ errr~ Mianhae aku tadi berbahasa Jepang, aku hanya ingin bilang kau bukan hantu kan ? “ tanya Rin, menyadari dialek bahasa Jepangnya, seketika orang yang di seberangnya pun tertawa keras tak peduli hari sudah malam. Namja itu pn sedikit berdeham kecil  “ aissh~ tidak cepatlah buka matamu orang Jepang “

            Rin pun membuka matanya dan melihat sesosok namja kecil yang sepertinya seumuran dengannya berada di depan jendela sama dengan dirinya. “ kau tetangga baru, kenalkan aku Leeteuk “ balas namja yang bernama Leeteuk mengulurkan tangannya dari arah seberang memang jarak jendela Rin dengan Leeteuk lumayan jauh dan sangat sulit di jangkau oleh kedua tangan kecil mereka.

            “ aku Hanazuka Rin panggil saja aku Rin “ balas Rin tersenyum kecil menatap Leeteuk lebih jelas lagi, matanya terlihat tidak begitu sipit dengan rambut yang agak berantakan. “ berapa umurmu ? “ tanyanya tanpa gugup .

            “ aku ? 7 tahun, kau ? “ dengan cepat Leeteuk pun menjawab pertanyaan Rin dengan semangat “ aku juga,, hore sekarang kita teman nee ? “ Rin pun menunduk dengan rona merah di kedua pipinya, kemudian mengangguk kecil.

            “ Tuan Jung Soo, Tuan Jung Soo.. “ panggil seorang lelaki yang lumayan agak keras sehingga Rin mendengarnya, Leeteuk pun menoleh ke belakang  “ aku pergi mau ada urusan, tidur yang nyenyak “ Leeteuk pun menutup jendelanya sedangkan Rin hanya menggumam tidak jelas sendirian “ kita berteman ? “

###

            Banyak yang berubah dari perasaan Rin, ani semuanya,, kamar yang biasanya hampa kini terisi dengan candaannya dan teman barunya —Leeteuk dia membiarkan namja itu keluar masuk dari jendelanya. Namja itu membawa terlalu banyak kebahagian dalam hidupnya.

            “ hari ini hujan, Leeteuk tidak akan kesini, apa dia sakit ? “ Rin pun menghembuskan nafas sembari melihat jendelanya kini penuh dengan embun-embun air hujan. Rin pun menatap jendelanya, tak ada dia, kemana namja itu. Rin pun membuka jendelanya tak peduli hujan, angin yang menerpa rambutnya dia tidak peduli. Hanya dengan melihat Leeteuk hanya sekilas ia bisa bernafas lega.

            “ babo~ hujan tutup jendelamu !! “ teriak seseorang dari bawah, Rin pun mengedarkan pandangannya ke bawah, seorang lelaki dengan di terpa hujan yang deras, rambut juga pakaian yang basah kuyup. Tapi namja itu malah mendongakkan kepalanya ke arah Rin dan menasehatinya seperti itu. “ kau yang seharusnya berteduh Teukie~~ “ gemas Rin dia pun berlari dengan sangat riang kemudian mengambil payung dan berlari keluar. Langkahnya bukannya berhati-hati malah melangkahkan kakinya dengan keras saking bersemangatnya.

            “ YAA , kau sama saja mencipratkan lumpur itu Rin-ah, aigooo ~ “ Rin pun tersenyum dengan omelan sahabatnya dan menghempaskan payung yang di pegangnya, menggenggam tangan Leeteuk dengan erat, mereka pun berlari mengitari perumahan mereka tak peduli dengan air hujan yang menerjang mereka.

###

            Entah waktu begitu cepat, satu tahunnya sudah di lewatinya di Kota Seoul ini, rasa bahagia melengkapinya menemukan seorang teman yang mengisi hari-harinya ini . tak ada satupun yang tau mereka bersahabat, bahkan orangtua Rin semakin jarang pulang ke rumah menemui putri kecil mereka satu-satunya , sedangkan Leeteuk dia tidak sekalipun menunjukkan orangtua di rumahnya. Di rumahnya yang besar hanya dia yang sering terlihat.

            “ Rin kami pulang sayang “ sahut ibunya di luar merentangkan tangannya agar memudahkan memeluk anak putri satu-satunya ini. “ Umma bogoshipo~ “ balas Rin masih bermanja-manja kepada Umma-nya. “ kau siapkan semuanya yang passport Rin juga kita akan berangkat ke Jepang nanti sore “ Ujar Appa Rin yang membuat Rin melepaskan pelukan dari Umma-nya.

            “ passport kita mau kemana Appa ? “ tanya Rin takut sedangkan Ummanya menatap lembut Rin. “ kita akan pindah lagi sayang, Umma janji di Jepang akan banyak memperhatikanmu karena tugas Appa sudah selesai di Seoul “ . Rin hanya terdiam tidak tau haruskah senang atau sedih, dia senang akan mendapatkan lebih banyak perhatian orang tuanya di sana, tapi bagaimana persahabatannya dengan Leeteuk ?

            Rin hanya memendamnya membiarkan semuanya, dia tau kebahagian memang tak pantas untuknya, dia harusnya bersyukur sudah merasakan setidaknya setahun menikmati kebahagian dengan seseorang yang tulus pada kita. Tak ada kata perpisahan atau apapun, karena Rin tidak tau bagaimana mengucapkan selamat tinggal, bahkan selama ini dia tidak mempunyai teman. Dia membiarkan semuanya, maafkan aku Leeteuk-ah ….

###

12 tahun kemudian …

08.00 in Seoul

            “ SEOUL I’M COMING ……….!!! “ teriakan membahana di bandara. Tak peduli dia di cemooh beberapa orang karena bahasanya yang masih khas dengan bahasa sehari-hari Jepang, dia masuk ke dalam mobil jemputan mereka tidak hentinya senyumnya terukir di sudut bibirnya.

            Selang beberapa menit kemudian di sebuah kota yang sangat ia rindukan, 12 tahun berlalu. Waktu yang sangat panjang sampai mengubah Kota Seoul ini menjadi jauh berbeda. Tapi yeoja itu tak peduli, semua memang boleh berubah tapi dia harap di Kota ini dia dapat menemukan kembali seseorang yang berharga baginya .

            Yeoja itu segera berlari ke atas memantapkan langkahnya menuju ke kamar tercintanya dengan papan tulisan bernama ‘ Hanazuka Rin ‘ . yeoja itu segera masuk dan meghempaskan tubuhnya ke atas kasur. Dia pun bangkit dan membuka jendelanya lebar-lebar menunggu seseorang akan ada di depannya dan menyapanya .

22.00 in Seoul

            Yeoja itu menatap sayu ke arah jendela di hadapannya, kemana namja itu ? apakah benar dia sudah melupakannya .. apakah dia pergi ? benarkah tak ada kesempatan lagi Rin untuk bertemu dengannya ? Rin pun menutup jendelanya dengan perasaan enggan dia pun mematikan lampunya dan terhanyut dalam dunia mimpinya .

###

            Suasana sepi menyelimuti rumah kediaman Mr. Hanazuka, suara kaki yang menapaki tangga terdengar cukup keras , terlihatlah yeoja itu dengan pakaian yang sedikit berantakan menghampiri Umma dan Appanya. “ huaaaaaa telat .. Umma Appa aku pergi kuliah dulu . Itte kimasu ! “ yeoja itu pun segera berlari keluar dari pintunya. ( itte kimasu : aku pergi dulu )

BRUUUUK

            “ Gomen, Gomen nasai “ balas yeoja itu membungkukkan badannya berkali-kali karena menabrak seorang namja di depannya ( gomen nasai : maaf )
           
            Sedangkan namja itu menatap lekat yeoja yang menabraknya tadi dengan tatapan bingung. “errr~ Mianhaeyo .. aku tadi mengucapkan bahasa Jepang ku, Mianhaeyo “ balas yeoja itu makin membungkukkan badannya berulang kali. Namja itu pun menepuk pundak yeoja itu “ gwenchana “ balasnya .
           
            “ gomawo “ balasnya sambil membungkukkan badannya (lagi) . “ aissh~ tak usah begitu sopan padaku, lagipula sepertinya kau sedang terburu-buru tadi “ tanya namja itu membuat yeoja itu membulatkan matanya . “ OMOOO aku terlambat ke kampus baruku ?! “
           
            “ aku di KyungHee Universitas, kau sendiri ? “ tanya namja itu menyempatkan diri bertanya, “ nadoo … ayo kita berangkat “

###

            “ Jung Soo-ah , kau tinggal di mana ? “ tanya yeoja itu memandang lurus jalan yang di telusurinya . sedangkan namja itu tersenyum simpul “ aku tinggal di sebelah rumahmu Rin “ balas Jung Soo menahan senyumnya .
           
            Seketika Rin terdiam, apakah ini hanyalah kebetulan , apakah namja bernama Jung Soo adalah teman masa kecilnya dulu. “ k-kau tau darimana rumahku ? “ tanyanya agak gugup .
           
            “ kan kau tadi menubrukku tepat di depan rumah tempat kau keluar, dan benar kan itu rumahmu “ jelas Jung Soo yang membuat Rin hanya mengangguk-angguk, pikirannya benar-benar melayang, berharap Jung Soo adalah seorang Leeteuk teman masa kecilnya dulu, senyumnya tingkahnya semua membuatnya merasa dia adalah Leeteuk ….

            “ sudah sampai di rumah mu “ sahut Jung Soo membuyarkan lamunan Rin, Rin pun tersenyum kikuk dan segera masuk ke rumah . “ TADAIMA !!! “ teriak Rin belum sempat orang tuanya menjawab Rin sudah langsung berlari ke kamarnya . ( tadaima : saya pulang )
           
            Rin segera membuka jendelanya, membiarkan angin malam masuk, dia tetap menerawang jendela di depannya, lampu kamar itu terbuka dan siluet bayangan seseorang membuka jendela, Rin pun segera bergegas menutup jendelanya dengan cepat dan menyibak gordennya . “ hampir saja ketauan “ gumamnya . dia pun mengintip di balik celah dan Jung Soo tersenyum menghadap kemari .

            “ Tuhan apakah benar ,,, Jung Soo adalah seorang Leeteuk …? “

###

            Rin menyibak gordennya dan membuka jendelanya, udara pagi yang sejuk menerpa rambutnya seketika di tertawa kecil dan memejamkan matanya . “ Rin, Rin-ah “ suara halus memanggilnya Rin pun membuka matanya, tak ada siapapun yang memanggilnya. Apakah ini adalah halusinasi yang mempermainkan otaknya, kenapa ketika ia membuka matanya suara yang ia rindukan hilang bagaikan termakan angin pagi  ….

            Rin pun kembali menggelengkan kepalanya, berusaha melupakan semuanya. Itu halusinasi hanya halusinasi . Rin pun memejamkan matanya kembali dan lagi-lagi halusinasi mempermainkannya “ saengil chukkae Rin … huwaaaaaaaa baru pertama kali aku mengucapkan ulangtahun untuk seserang “ suara halus itu sekejap hilang ketika dia membuka matanya . pandangannya berbayang karena pelupuknya yang tergenangi air mata . dia benar-benar sangat merindukan sosok namja itu …
           
            SYUUUUUUUT
            Tiba-tiba saja merpati putih menghampiri jendela kamarnya, Rin pun tersenyum dan mengelus merpati putih itu dilihatnya ada sebuah tas melilit di badan merpati putih tersebut. Rin pun mengedarkan pandangannya ke seluruh pejuru, tak ada siapapun yang mengawasinya, kemudian siapa yan mengirimkan merpati putih ini ? apakah untukku ? pikir Rin .

            Merpati putih  itu sedikit menari kecil, mencoba menarik perhatian Rin. Tangannya pun terulur membuka tas kecil berwarna putih dan terdapat amplop putih di dalamnya. Tak ada nama pengirim dan penerima di amplop itu dengan rasa penasaran Rin pun membuka amplop tersebut.

Seorang gadis menunggu di depan jendelanya…
Merpati putih hinggap tepat di depannya…
Janganlah takut karenanya…
Karena Akulah sang pengirimnya…
Jika rasa penasaranmu besar,  ku harap kau selalu menunggunya…
Menunggu merpati putih, amplop putih, secarik kertas putih di dalamnya…
Karena aku selalu memperhatikanmu dari jauh, dan aku lah sang penulisnya…

@special1004

            Rin pun terdiam menggenggam secarik kertas putih itu, tak ada kepada siapa teruntuk surat ini ? Rin tak yakin apakah dia orang yang dimaksud @special1004 .

###

            yeoja itu terdiam membuka jendelanya lebar, menunggu seekor merpati putih hinggap di jendelanya, senyumnya terukir di sudut bibirnya ketika dari jauh merpati putih menghampirinya . yeoja yang bernama Rin pun segera mengelus merpati itu perlahan dan mengambil amplop putih. Yah inilah kebiasaan setiap paginya sejak di Seoul. Menunggu merpati putih dan membaca suratnya.

Matahari terbit dari ufuk timur menyapa pagi yang indah
Aku sangat takut ketika matahari mulai menghilang di ufuk barat …
Aku takut tak bisa melihatmu dalam kegelapan…
Dan takut akan Tuhan tidak akan memberikan nyawaku pada esok hari

@special1004

            Rin terdiam menatap jendela kamarnya, sudah puluhan surat yang ia dapat dari Angel-nya. Tapi kapan dia bisa mengakuinya di depan Rin ? apakah harus sembunyi-sembunyi seperti ini ?
           
            “ Rin-ah “ suara halus membuyarkan lamunan Rin dia pun mengulas senyumnya melihat Jung Soo membuka jendelanya. “ lihat ketika merpati itu pergi, kau selalu melamun dan tersenyum-senyum sendiri, sebegitu indahkah surat dari Angel Without Wings mu ? “ tanya Jung Soo menatap Rin dengan senyum sumringah.

            Rin pun mengangguk dan mendongakkan kepalanya ke langit “  aku harap dia segera memberitahukan siapa dia, aku benci dia hanya menganggumiku diam-diam “ gumam Rin yang membuat Jung Soo sedikit tersentak. “ mungkin dia malu “ balas Jung Soo agak ketus.

            “ aku tak peduli, bagaimana wujudnya atau keadaannya. Aku menerimanya sepenuh hatiku. Aku harap dia mendengar perkataanku “ balas Rin kemudian menutup jendelanya dan menyibak gordennya . “ kapan kau bisa mengakuinya Jung Soo “ lirih Rin menggenggam tangannya dengan perasaan kalut.

###

            Tak ada pengakuan, tak ada keberanian , semua di biarkan saja berlalu. Diam hanya diam tanpa berbuat apapun. Takut, takut, dan takut semua itu bergelung di dalam hati Jung Soo.
           
            “ aku akan bertunangan dengan Mr.Cho, namja pilihan Umma “  kata-kata Rin terus berputar-putar di dalam otaknya. Apakah sudah terlambat baginya . apakah semua perjuangannya sia-sia selama ini. Apakah tindakannya terlalu bodoh, dia tidak ingin selamanya mengaggumi gadis itu dari jauh.  Apakah ini sudah takdir yang Tuhan rencanakan untuknya ??

            “ Jung Soo-ah kau tidak ingin mengatakan sesuatu untukku ? besok aku akan menikah dengan Cho Kyuhyun. kita sahabatkan seharusnya ada kata-kata special darimu “ cecar Rin menatap Jung Soo yang sedikit tersentak karena bentakannya yang cukup keraas. Apa yang harus di katakan untuk Rin. Tidak ada … dia hanya ingin menahan Rin, menahannya untuk pergi. Tapi semua raganya menolak hati kecilnya “ aku ucapkan selamat untukmu “ balasnya dengan singkat .

“ tapi aku mencintai … “
“ kurasa Mr.special1004 mengerti kau, dia pasti akan merelakanmu “ potong Jung Soo meninggalkan Rin sendirian .

            Hampa semua kembali terasa hampa. Semua hilang ketika namja bernama Jung Soo itu hilang . merpati yang mengantarkan surat pun tak pernah hinggap di jendela Rin, puluhan surat yang di simpan baik-baik oleh Rin hilang seketika. Hanya satu surat terakhir yang di terimanya sebelum hari pernikahan Rin dengan Kyuhyun berlangsung.

Anggaplah aku adalah segenggam abu …
Yang dapat menghilang ketika angin menyapu …
Menghapus semua jejak seiring berjalannya waktu …

@special1004

###

            “ umma jadi Rin itu menikah dengan namja pilihan Umma? “ tanya Min Rin mendongakkan kepalanya menghadap sang ibu. Sang ibu pun mengangguk dan mengelus pucuk kepala rambut anaknya.
            “ kasian .. andaikan kalau Rin menikah dengan Jung Soo si teman kecil sekaligus malaikatnya Rin “ cecar Mn Rin, ibunya pun tersenyum simpul dan menjawab “ jika mereka menikah kau takkan ada sayang … “
            “ apa hubungannya denganku Umma “ rengut Min Rin yang membuat sang Ibu tertawa.

DUUUUK

            Sebuah bola mengenai jendela kamar Ibu Min Rin, Min Rin pun menatap kesal ke arah namja seusianya yang sedang tertawa geli di sudut jendela kamar di sebelah rumah Min Rin. “ umma … aku ke rumah sebelah dulu, mengingatkan si kepala besar Yesung itu agar tidak melemparkan bola ke sini !! “ kesal Min Rin turun dari pangkuan Ibunya dan berlari ke lantai bawah.

            Sang ibu pun tersenyum melihat tingkah anaknya dan kini pandangannya menatap jendela yang penuh dengan cerita. Meski namja itu menghilang dengan membawa semua suratnya. Tapi perasaannya takkan pernah hilang dan terhapus.

“ Jung Soo-ah kapan kau dapat kembali dan mengajarkan Min Rin, anakku akan arti ketulusan ? “

“ setiap manusia pasti dipertemukan dengan Cinta Sejati mereka, tapi belum tentu Cinta Sejati dapat mempersatukan mereka …“

END ^^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar