Author : Vita Mustika aka @zoggakyu
Judul : The Windows
Cast : Find It !!
·
###
Tatapannya menerawang memandangi
luar dari jendela kamarnya . dia pun mengulurkan tangannya mendorong jendela
agar terbuka, menghirup udara sebanyak mungkin, dan menghembuskannya dengan
berat. Langkah kaki tergesa-gesa menapaki lantai kayu, tak lama seorang yeoja
kecil masuk ke kamarnya. Wanita itu hanya menoleh ke arah yeoja kecil itu dan
mendudukkannya di pangkuannya, tatapannya tetap ke arah jendela. “ Umma … “
rajuk yeoja itu memegang tangan sang wanita, sedangkan wanita yang di
panggilnya Umma mengalihkan pandangannya menatap lembut anaknya.
“ Umma, mengertikah kau tentang rasa
ketulusan ? “ tanya yeoja kecil itu, terdengar hembusan berat dari sang wanita
itu dan bibirnya bergerak membentuk senyum simpul “ ketulusan ? jika kau
mencintai seseorang dengan tulus kau akan tau apa artinya itu sayang~ “
balasnya mengelus-ngelus rambut anaknya dengan sayang.
“ tapi aku masih tidak mengerti Umma,
tadi bu guru menceritakan tentang ketulusan di sekolah “ dengus yeoja kecil itu
mengembungkan pipinya kesal—menuntut jawaban pada Ummanya. “ geurae , Umma akan
menjelaskannya dengarkan yah Min Rin ? “ pandangannya menerawang kembali kepada
jendela di hadapannya—pandangannya meredup mengingat kejadian masa lalu….
###
Suatu hari di sebuah Kota Seoul di
mana kota yang sangat sibuk setiap hari-harinya. Orang berlalu lalang melakukan
aktivitasnya sendiri-sendiri , kendaraan yang tidak hentinya lepas dari pemandangan
Kota Seoul . tapi jika kau menelusuri tempat yang ada di Seoul tentu kau
menemukan tempat di mana permukimannya yang jauh dari jalan raya dan tidak
terlalu padat bisa di katakan.
“ kita pindah di sini Umma ? “ yeoja
itu terdiam menatap rumah yang tidak terlalu besar dan kecil. Matanya yang
sipit perpaduan orang Korea dan Jepang, kulitnya bersih seperti orang Jepang
umumnya, pipinya yang agak chubby menambah kesan manisnya dengan perpaduan
rambut panjang yang hitam legam dan senyum mungil yang bertengger di bibirnya.
“ heummb~ kita mulai hari ini pindah
di sini sayang, Appa ada urusan kerja di Seoul “ balas Umma-nya yang
berperawakan wanita Korea. “ lihat Appa memberikan kamar untukmu sendiri di
atas “ bujuk Appa-nya yang berperawakan asli Jepang. Mereka pun memasuki rumah
baru mereka, tapi tanpa mereka sadari sepasang mata memperhatikan mereka dari
sudut jendela. Pandangannya tak lepas sampai yeoja itu menghilang di balik
pintu, yeoja itu membuatnya terpana, seakan-akan ada seorang malaikat yang
menembakkan anak panah cinta ke arah dirinya.
###
“ Appa dan Umma tidak akan pergi
lama percayalah Rin~ “ sedangkan yeoja kecil yang di panggil Rin itu hanya
mendengus kesal . kenapa ? selalu saja begini tidak di Tokyo ataupun Seoul dia
selalu di tinggal sendirian di dalam rumah. Sesibuk itukah ? sampai dia tidak
memperhatikan anaknya yang baru berumur 7 tahun ini.
Rin hanya terdiam menunduk, dia
tidak mau menyusahkan orang tuanya, walau masih berumur sangat kecil dia
mengerti bagaimana lelahnya mereka. Rin pun memandang dari jendela depan
menatap mobil Appa-nya yang makin lama menjauh dan menghilang di belokan.
Selalu sendirian, dia masih sangat butuh perhatian dari orang tuanya.
Rin pun naik dengan langkah gontai
menaiki tangga menuju kamarnya sendiri, tertulis dengan manis di depan pintu
kamarnya ‘ Hanazuka Rin ‘ . Rin pun
masuk mengunci pintu dan mengedarkan ke suluruh penjuru ruangan. “ kamar ini
memang lebih bagus dari kamar sebelumnya di Tokyo, tapi rasanya tetap sama saja
hampa “ gumam Rin menjatuhkan dirinya di atas kasur, menatap dengan asyik ke
langit-langit kamarnya dan pandangannya berhenti menatap jendela kamarnya.
Dengan rasa penasaran, Rin pun membuka jendela itu dengan lebar, memejamkan
matanya dan membiarkan angin malam membelai tubuhnya.
“ malam malam begini kau malah
membuka jendela “ celetuk seseorang di seberang. Rin pun sontak kaget dan masih
menutup matanya. ‘ apakah itu setan ‘ teriaknya dalam hati.
“ hey ditanya malah diam “ sahut
namja itu lagi dengan gugup Rin pun berkata “ kau bukan hantu kaan ? “ tanyanya
dengan dialek Jepang sedangkan orang yang di seberangnya terbingung-bingung
dengan perkataan yeoja itu.
“ errr~ Mianhae aku tadi berbahasa
Jepang, aku hanya ingin bilang kau bukan hantu kan ? “ tanya Rin, menyadari
dialek bahasa Jepangnya, seketika orang yang di seberangnya pun tertawa keras
tak peduli hari sudah malam. Namja itu pn sedikit berdeham kecil “ aissh~ tidak cepatlah buka matamu orang
Jepang “
Rin pun membuka matanya dan melihat
sesosok namja kecil yang sepertinya seumuran dengannya berada di depan jendela
sama dengan dirinya. “ kau tetangga baru, kenalkan aku Leeteuk “ balas namja
yang bernama Leeteuk mengulurkan tangannya dari arah seberang memang jarak
jendela Rin dengan Leeteuk lumayan jauh dan sangat sulit di jangkau oleh kedua
tangan kecil mereka.
“ aku Hanazuka Rin panggil saja aku
Rin “ balas Rin tersenyum kecil menatap Leeteuk lebih jelas lagi, matanya
terlihat tidak begitu sipit dengan rambut yang agak berantakan. “ berapa umurmu
? “ tanyanya tanpa gugup .
“ aku ? 7 tahun, kau ? “ dengan
cepat Leeteuk pun menjawab pertanyaan Rin dengan semangat “ aku juga,, hore
sekarang kita teman nee ? “ Rin pun menunduk dengan rona merah di kedua
pipinya, kemudian mengangguk kecil.
“ Tuan Jung Soo, Tuan Jung Soo.. “
panggil seorang lelaki yang lumayan agak keras sehingga Rin mendengarnya,
Leeteuk pun menoleh ke belakang “ aku
pergi mau ada urusan, tidur yang nyenyak “ Leeteuk pun menutup jendelanya
sedangkan Rin hanya menggumam tidak jelas sendirian “ kita berteman ? “
###
Banyak yang berubah dari perasaan
Rin, ani semuanya,, kamar yang biasanya hampa kini terisi dengan candaannya dan
teman barunya —Leeteuk dia membiarkan namja itu keluar masuk dari jendelanya.
Namja itu membawa terlalu banyak kebahagian dalam hidupnya.
“ hari ini hujan, Leeteuk tidak akan
kesini, apa dia sakit ? “ Rin pun menghembuskan nafas sembari melihat
jendelanya kini penuh dengan embun-embun air hujan. Rin pun menatap jendelanya,
tak ada dia, kemana namja itu. Rin pun membuka jendelanya tak peduli hujan,
angin yang menerpa rambutnya dia tidak peduli. Hanya dengan melihat Leeteuk
hanya sekilas ia bisa bernafas lega.
“ babo~ hujan tutup jendelamu !! “
teriak seseorang dari bawah, Rin pun mengedarkan pandangannya ke bawah, seorang
lelaki dengan di terpa hujan yang deras, rambut juga pakaian yang basah kuyup.
Tapi namja itu malah mendongakkan kepalanya ke arah Rin dan menasehatinya
seperti itu. “ kau yang seharusnya berteduh Teukie~~ “ gemas Rin dia pun
berlari dengan sangat riang kemudian mengambil payung dan berlari keluar.
Langkahnya bukannya berhati-hati malah melangkahkan kakinya dengan keras saking
bersemangatnya.
“ YAA , kau sama saja mencipratkan
lumpur itu Rin-ah, aigooo ~ “ Rin pun tersenyum dengan omelan sahabatnya dan
menghempaskan payung yang di pegangnya, menggenggam tangan Leeteuk dengan erat,
mereka pun berlari mengitari perumahan mereka tak peduli dengan air hujan yang
menerjang mereka.
###
Entah waktu begitu cepat, satu
tahunnya sudah di lewatinya di Kota Seoul ini, rasa bahagia melengkapinya
menemukan seorang teman yang mengisi hari-harinya ini . tak ada satupun yang
tau mereka bersahabat, bahkan orangtua Rin semakin jarang pulang ke rumah
menemui putri kecil mereka satu-satunya , sedangkan Leeteuk dia tidak sekalipun
menunjukkan orangtua di rumahnya. Di rumahnya yang besar hanya dia yang sering
terlihat.
“ Rin kami pulang sayang “ sahut
ibunya di luar merentangkan tangannya agar memudahkan memeluk anak putri satu-satunya
ini. “ Umma bogoshipo~ “ balas Rin masih bermanja-manja kepada Umma-nya. “ kau
siapkan semuanya yang passport Rin juga kita akan berangkat ke Jepang nanti
sore “ Ujar Appa Rin yang membuat Rin melepaskan pelukan dari Umma-nya.
“ passport kita mau kemana Appa ? “
tanya Rin takut sedangkan Ummanya menatap lembut Rin. “ kita akan pindah lagi
sayang, Umma janji di Jepang akan banyak memperhatikanmu karena tugas Appa
sudah selesai di Seoul “ . Rin hanya terdiam tidak tau haruskah senang atau
sedih, dia senang akan mendapatkan lebih banyak perhatian orang tuanya di sana,
tapi bagaimana persahabatannya dengan Leeteuk ?
Rin hanya memendamnya membiarkan
semuanya, dia tau kebahagian memang tak pantas untuknya, dia harusnya bersyukur
sudah merasakan setidaknya setahun menikmati kebahagian dengan seseorang yang
tulus pada kita. Tak ada kata perpisahan atau apapun, karena Rin tidak tau
bagaimana mengucapkan selamat tinggal, bahkan selama ini dia tidak mempunyai
teman. Dia membiarkan semuanya, maafkan aku Leeteuk-ah ….
###
12 tahun
kemudian …
08.00 in
Seoul
“ SEOUL I’M COMING ……….!!! “
teriakan membahana di bandara. Tak peduli dia di cemooh beberapa orang karena
bahasanya yang masih khas dengan bahasa sehari-hari Jepang, dia masuk ke dalam
mobil jemputan mereka tidak hentinya senyumnya terukir di sudut bibirnya.
Selang beberapa menit kemudian di
sebuah kota yang sangat ia rindukan, 12 tahun berlalu. Waktu yang sangat
panjang sampai mengubah Kota Seoul ini menjadi jauh berbeda. Tapi yeoja itu tak
peduli, semua memang boleh berubah tapi dia harap di Kota ini dia dapat
menemukan kembali seseorang yang berharga baginya .
Yeoja itu segera berlari ke atas
memantapkan langkahnya menuju ke kamar tercintanya dengan papan tulisan bernama
‘ Hanazuka Rin ‘ . yeoja itu segera masuk dan meghempaskan tubuhnya ke atas
kasur. Dia pun bangkit dan membuka jendelanya lebar-lebar menunggu seseorang
akan ada di depannya dan menyapanya .
22.00 in
Seoul
Yeoja itu menatap sayu ke arah
jendela di hadapannya, kemana namja itu ? apakah benar dia sudah melupakannya
.. apakah dia pergi ? benarkah tak ada kesempatan lagi Rin untuk bertemu
dengannya ? Rin pun menutup jendelanya dengan perasaan enggan dia pun mematikan
lampunya dan terhanyut dalam dunia mimpinya .
###
Suasana sepi menyelimuti rumah
kediaman Mr. Hanazuka, suara kaki yang menapaki tangga terdengar cukup keras ,
terlihatlah yeoja itu dengan pakaian yang sedikit berantakan menghampiri Umma
dan Appanya. “ huaaaaaa telat .. Umma Appa aku pergi kuliah dulu . Itte kimasu
! “ yeoja itu pun segera berlari keluar dari pintunya. ( itte kimasu : aku pergi dulu )
BRUUUUK
“ Gomen, Gomen nasai “ balas yeoja itu membungkukkan badannya
berkali-kali karena menabrak seorang namja di depannya ( gomen nasai : maaf )
Sedangkan namja itu menatap lekat
yeoja yang menabraknya tadi dengan tatapan bingung. “errr~ Mianhaeyo .. aku
tadi mengucapkan bahasa Jepang ku, Mianhaeyo “ balas yeoja itu makin
membungkukkan badannya berulang kali. Namja itu pun menepuk pundak yeoja itu “
gwenchana “ balasnya .
“ gomawo “ balasnya sambil
membungkukkan badannya (lagi) . “ aissh~ tak usah begitu sopan padaku, lagipula
sepertinya kau sedang terburu-buru tadi “ tanya namja itu membuat yeoja itu
membulatkan matanya . “ OMOOO aku terlambat ke kampus baruku ?! “
“ aku di KyungHee Universitas, kau
sendiri ? “ tanya namja itu menyempatkan diri bertanya, “ nadoo … ayo kita
berangkat “
###
“ Jung Soo-ah , kau tinggal di mana
? “ tanya yeoja itu memandang lurus jalan yang di telusurinya . sedangkan namja
itu tersenyum simpul “ aku tinggal di sebelah rumahmu Rin “ balas Jung Soo
menahan senyumnya .
Seketika Rin terdiam, apakah ini
hanyalah kebetulan , apakah namja bernama Jung Soo adalah teman masa kecilnya
dulu. “ k-kau tau darimana rumahku ? “ tanyanya agak gugup .
“ kan kau tadi menubrukku tepat di
depan rumah tempat kau keluar, dan benar kan itu rumahmu “ jelas Jung Soo yang
membuat Rin hanya mengangguk-angguk, pikirannya benar-benar melayang, berharap
Jung Soo adalah seorang Leeteuk teman masa kecilnya dulu, senyumnya tingkahnya
semua membuatnya merasa dia adalah Leeteuk ….
“ sudah sampai di rumah mu “ sahut
Jung Soo membuyarkan lamunan Rin, Rin pun tersenyum kikuk dan segera masuk ke
rumah . “ TADAIMA !!! “ teriak Rin belum sempat orang tuanya menjawab Rin sudah
langsung berlari ke kamarnya . ( tadaima
: saya pulang )
Rin segera membuka jendelanya,
membiarkan angin malam masuk, dia tetap menerawang jendela di depannya, lampu
kamar itu terbuka dan siluet bayangan seseorang membuka jendela, Rin pun segera
bergegas menutup jendelanya dengan cepat dan menyibak gordennya . “ hampir saja
ketauan “ gumamnya . dia pun mengintip di balik celah dan Jung Soo tersenyum
menghadap kemari .
“ Tuhan apakah benar ,,, Jung Soo
adalah seorang Leeteuk …? “
###
Rin menyibak gordennya dan membuka
jendelanya, udara pagi yang sejuk menerpa rambutnya seketika di tertawa kecil
dan memejamkan matanya . “ Rin, Rin-ah “
suara halus memanggilnya Rin pun membuka matanya, tak ada siapapun yang
memanggilnya. Apakah ini adalah halusinasi yang mempermainkan otaknya, kenapa
ketika ia membuka matanya suara yang ia rindukan hilang bagaikan termakan angin
pagi ….
Rin pun kembali menggelengkan
kepalanya, berusaha melupakan semuanya. Itu halusinasi hanya halusinasi . Rin
pun memejamkan matanya kembali dan lagi-lagi halusinasi mempermainkannya “ saengil chukkae Rin … huwaaaaaaaa baru
pertama kali aku mengucapkan ulangtahun untuk seserang “ suara halus itu
sekejap hilang ketika dia membuka matanya . pandangannya berbayang karena
pelupuknya yang tergenangi air mata . dia benar-benar sangat merindukan sosok
namja itu …
SYUUUUUUUT
Tiba-tiba saja merpati putih
menghampiri jendela kamarnya, Rin pun tersenyum dan mengelus merpati putih itu
dilihatnya ada sebuah tas melilit di badan merpati putih tersebut. Rin pun
mengedarkan pandangannya ke seluruh pejuru, tak ada siapapun yang mengawasinya,
kemudian siapa yan mengirimkan merpati putih ini ? apakah untukku ? pikir Rin .
Merpati putih itu sedikit menari kecil, mencoba menarik
perhatian Rin. Tangannya pun terulur membuka tas kecil berwarna putih dan
terdapat amplop putih di dalamnya. Tak ada nama pengirim dan penerima di amplop
itu dengan rasa penasaran Rin pun membuka amplop tersebut.
Seorang gadis menunggu di depan
jendelanya…
Merpati putih hinggap tepat di
depannya…
Janganlah takut karenanya…
Karena Akulah sang pengirimnya…
Jika rasa penasaranmu besar, ku harap kau selalu menunggunya…
Menunggu merpati putih, amplop putih,
secarik kertas putih di dalamnya…
Karena aku selalu memperhatikanmu
dari jauh, dan aku lah sang penulisnya…
@special1004
Rin pun terdiam menggenggam secarik
kertas putih itu, tak ada kepada siapa teruntuk surat ini ? Rin tak yakin apakah
dia orang yang dimaksud @special1004
.
###
yeoja itu terdiam membuka jendelanya
lebar, menunggu seekor merpati putih hinggap di jendelanya, senyumnya terukir
di sudut bibirnya ketika dari jauh merpati putih menghampirinya . yeoja yang
bernama Rin pun segera mengelus merpati itu perlahan dan mengambil amplop
putih. Yah inilah kebiasaan setiap paginya sejak di Seoul. Menunggu merpati
putih dan membaca suratnya.
Matahari terbit dari ufuk timur menyapa
pagi yang indah
Aku sangat takut ketika matahari
mulai menghilang di ufuk barat …
Aku takut tak bisa melihatmu dalam
kegelapan…
Dan takut akan Tuhan tidak akan
memberikan nyawaku pada esok hari
@special1004
Rin terdiam menatap jendela
kamarnya, sudah puluhan surat yang ia dapat dari Angel-nya. Tapi kapan dia bisa
mengakuinya di depan Rin ? apakah harus sembunyi-sembunyi seperti ini ?
“ Rin-ah “ suara halus membuyarkan
lamunan Rin dia pun mengulas senyumnya melihat Jung Soo membuka jendelanya. “
lihat ketika merpati itu pergi, kau selalu melamun dan tersenyum-senyum
sendiri, sebegitu indahkah surat dari Angel Without Wings mu ? “ tanya Jung Soo
menatap Rin dengan senyum sumringah.
Rin pun mengangguk dan mendongakkan
kepalanya ke langit “ aku harap dia
segera memberitahukan siapa dia, aku benci dia hanya menganggumiku diam-diam “
gumam Rin yang membuat Jung Soo sedikit tersentak. “ mungkin dia malu “ balas
Jung Soo agak ketus.
“ aku tak peduli, bagaimana wujudnya
atau keadaannya. Aku menerimanya sepenuh hatiku. Aku harap dia mendengar
perkataanku “ balas Rin kemudian menutup jendelanya dan menyibak gordennya . “
kapan kau bisa mengakuinya Jung Soo “ lirih Rin menggenggam tangannya dengan
perasaan kalut.
###
Tak ada pengakuan, tak ada keberanian
, semua di biarkan saja berlalu. Diam hanya diam tanpa berbuat apapun. Takut,
takut, dan takut semua itu bergelung di dalam hati Jung Soo.
“
aku akan bertunangan dengan Mr.Cho, namja pilihan Umma “ kata-kata Rin terus berputar-putar di dalam otaknya. Apakah
sudah terlambat baginya . apakah semua perjuangannya sia-sia selama ini. Apakah
tindakannya terlalu bodoh, dia tidak ingin selamanya mengaggumi gadis itu dari
jauh. Apakah ini sudah takdir yang Tuhan
rencanakan untuknya ??
“ Jung Soo-ah kau tidak ingin
mengatakan sesuatu untukku ? besok aku akan menikah dengan Cho Kyuhyun. kita
sahabatkan seharusnya ada kata-kata special darimu “ cecar Rin menatap Jung Soo
yang sedikit tersentak karena bentakannya yang cukup keraas. Apa yang harus di
katakan untuk Rin. Tidak ada … dia hanya ingin menahan Rin, menahannya untuk
pergi. Tapi semua raganya menolak hati kecilnya “ aku ucapkan selamat untukmu “
balasnya dengan singkat .
“ tapi aku
mencintai … “
“ kurasa
Mr.special1004 mengerti kau, dia pasti akan merelakanmu “ potong Jung Soo
meninggalkan Rin sendirian .
Hampa semua kembali terasa hampa.
Semua hilang ketika namja bernama Jung Soo itu hilang . merpati yang
mengantarkan surat pun tak pernah hinggap di jendela Rin, puluhan surat yang di
simpan baik-baik oleh Rin hilang seketika. Hanya satu surat terakhir yang di
terimanya sebelum hari pernikahan Rin dengan Kyuhyun berlangsung.
Anggaplah aku adalah
segenggam abu …
Yang dapat menghilang
ketika angin menyapu …
Menghapus semua jejak
seiring berjalannya waktu …
@special1004
###
“ umma jadi Rin itu menikah dengan
namja pilihan Umma? “ tanya Min Rin mendongakkan kepalanya menghadap sang ibu.
Sang ibu pun mengangguk dan mengelus pucuk kepala rambut anaknya.
“ kasian .. andaikan kalau Rin
menikah dengan Jung Soo si teman kecil sekaligus malaikatnya Rin “ cecar Mn
Rin, ibunya pun tersenyum simpul dan menjawab “ jika mereka menikah kau takkan
ada sayang … “
“ apa hubungannya denganku Umma “
rengut Min Rin yang membuat sang Ibu tertawa.
DUUUUK
Sebuah bola mengenai jendela kamar
Ibu Min Rin, Min Rin pun menatap kesal ke arah namja seusianya yang sedang
tertawa geli di sudut jendela kamar di sebelah rumah Min Rin. “ umma … aku ke
rumah sebelah dulu, mengingatkan si kepala besar Yesung itu agar tidak
melemparkan bola ke sini !! “ kesal Min Rin turun dari pangkuan Ibunya dan
berlari ke lantai bawah.
Sang ibu pun tersenyum melihat
tingkah anaknya dan kini pandangannya menatap jendela yang penuh dengan cerita.
Meski namja itu menghilang dengan membawa semua suratnya. Tapi perasaannya
takkan pernah hilang dan terhapus.
“ Jung Soo-ah kapan kau dapat kembali
dan mengajarkan Min Rin, anakku akan arti ketulusan ? “
“ setiap manusia pasti dipertemukan dengan
Cinta Sejati mereka, tapi belum tentu Cinta Sejati dapat mempersatukan mereka
…“
END ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar