author : @zoggakyu
cast :
Kim Jong Woon as Yesung
Hanazuka Rin as reader
###
PROLOG
Semua orang
mempunyai impian bukan. Tentu pastinya—begitupun aku. Aku sama halnya dengan
manusia lain, berharap semua impianku terwujudkan. Tetapi … tau kah kau, ku
rasa aku tak pantas berharap apapun …
entahlah …
semua orang berkata seperti itu padaku “ Rin apakah kau tak menyadari matamu
buta, bagaimana kau bisa mewujudkan impianmu ? “
aku tau akan
segala kekuranganku, tetapi apakah aku tak boleh berharap ? mata ku memang
tidak berfungsi tetapi seluruh indera-ku bekerja melengkapi satu sama lain.
Tetapi
lagi-lagi aku merenungkan sesuatu, “ apakah aku bisa mewujudkan impianku selama
ini ? “ dan pertanyaan itu terus menari-nari dalam benakku.
aku mencoba
untuk menghilangkan sebersit impianku, memendamnya hingga datanglah seseorang
yang membuatku mengubah segala cara pikirku tentang akan arti impian.
Dan itu sangat
bertolak belakang denganku, dia tidak mengindahkan sama sekali kata-kataku
tentang harapan yang menjadi teguhku selama ini.
“ buat apa aku
berharap sementara kekuranganku ini menghalangi semua impianku ?? “ aku berkata
di depannya seperti itu. apa aku salah ? aku salah satunya yang mengalami ini,
sedangkan dia seorang penyanyi yang terkenal—Yesung
Ketika aku
berbicara di depannya seperti itu, menyanggah semua perkataan yang di
lontarkan, Yesung hanya terdiam dan beberapa saat dan kemudian suaranya
terdengar lagi, mengulangi semua perkataannya lagi “ Impian .. Impian bisa kau
raih, dan kekuranganmu akan menjadi kelebihanmu, kekurangan menjadi motivasimu untuk
maju dan tidak menyerah “
“ kau tidak
mengerti, kau sempurna dan .. “ suaraku melemah, air mataku mengalir deras
begitu saja “ dan tidak sepertiku … memiliki banyak kekurangan, suaraku tidak indah
sepertimu, aku tidak kaya, dan aku… aku juga buta “
Sungguh aku
membencinya, aku membenci Yesung, bagaimana dia bisa menyanggah semua
perkataanku sementara dia tak berada dalam posisiku. Dia—Yesung adalah
seseorang penyanyi yang terkenal, wajahnya seperti banyak di bilang orang
sangat tampan meskipun aku tak dapat melihatnya. Dan semua orang akan jatuh
dalam pesonanya ketika dia mulai bernyanyi, siapa yang meragukan itu ? bahkan
aku pun mengakuinya.
Dan siapa aku ?
apakah aku perlu menjelaskannya lagi ? aku adalah Hanazuka Rin— seorang
perempuan yang terlahir dengan mata buta, dan masih berharap bahwa suatu hari
nanti impianku akan terwujud …
Chapter
One
###
Suara langkah tergesa-gesa terdengar di lantai kayu
rumahku, aku pun menghela nafas dan membuka mataku. Aku tidak perlu sedikitpun
beradaptasi dengan terik sinar matahari yang mungkin menelisik lewat celah
jendela kamarku, yah karena aku tidak bisa melihat. Gelap adalah kehidupanku.
“ Rin Chan, boleh Ibu masuk ? “ mendengar namaku di
panggil oleh Ibu aku pun segera menjawab “ Ya ? “
Pintu kamarku berderit pelan, dan aku segera
memposisikan tubuhku untuk duduk.
“ Hanazuka Rin ? “ refleks tubuhku menegang mendengar
suara dingin milik pria itu. aku pun menahan deru nafasku yang sedikit terbawa
amarah dan menjawabnya dengan sedikit kasar “ Tuan Kim Joong Woon kurasa aku
tidak punya urusan sama sekali denganmu “
“ Rin jangan begitu dengan Tuan Yesung, dia kemari
mungkin— “
“ Mrs, Hanazuka bisa kah kau meninggalkanku dengan
Rin ? aku perlu bicara dengannya “ potong Tuan Kim Jong Woon, sedikit menyuruh
Ibuku untuk tidak ikut campur.
“ aku hanya ingin melanjutkan pembicaraan yang kemarin
Nona Hanazuka Rin “ suaranya terdengar lagi setelah bunyi derit pintu kamarku—sepertinya
Ibu sudah keluar.
Tak dapat di anyal, aku sedikit terkejut mendengar
kata-katanya, “ untuk apa ? apakah itu penting untukmu ? “
“ sangat penting dan cepatlah berganti baju, aku
akan mengajakmu jalan-jalan pagi Nona “ balasnya bernada perintah, dan
terdengar suara derit pintu kamarku lagi menandakan Tuan Kim Jong Woon keluar
dari kamarku tanpa memperdulikan jawabanku selanjutnya.
###
Aku menghirup banyak udara dan menghembuskannya
perlahan, udara musim semi di Tokyo memang membuat semua orang nyaman. Dan kini
aku memegang erat lengan seorang pria yang membawaku ke sebuah taman. Dia menuntunku
untuk duduk di bangku taman tersebut.
“ kau suka ? “ tanyanya, aku pun mengangguk cepat
dan kembali memejamkan mataku menikmati angin musim semi yang jarang sekali aku
rasakan.
Hangat dan nyaman .
“ sepertinya aku tidak boleh mengganggumu yang
sedang menikmati angin musim semi, baiklah kapan-kapan saja aku membicarakan
hal ini “ candanya yang membuatku mencengkram lengannya keras.
“ jangan membuang waktumu Tuan Kim Jong Woon, cepat
katakan padaku ! “ ancamku serius, tetapi aku hanya bisa mendengar tawa renyahnya
dan kemudian dia berdeham kecil, menyadari kejengkelanku terhadapnya makin
besar.
“ ada apa ? ada yang salah ? “ tanyanya dan sekarang
ganti aku yang menertawainya entahlah dia terlihat sangat lucu dan aneh.
“ hey Tuan Kim Jong
Woon aiih namamu begitu panjang~ errr ! baiklah Tuan Yesung cepatlah katakan
apa yang ingin kau bicarakan atau aku akan meneriaki bahwa seorang penyanyi
terkenal—Yesung ada di sini, dan segerombolan fansmu akan menerjangmu “ balasku
dengan nada mengancam sekaligus geli.
Satu menit, dua menit
tak ada suara sanggahan yang keluar dari mulutnya. kemana Yesung apakah dia
sudah pergi ? ahh baiklah dia pasti meninggalkanku karena takut akan ancamanku
tadi. Sungguh tadi aku hanya menyuguhkan lelucon untuknya, bukan ancaman
serius. Tetapi tunggu kenapa seperti ada cekikan tawa yang ditahan seseorang.
Jika aku bisa melihat pasti aku tau siapa itu.
“ kau membuatku tertawa
terus Nona Hanazuka “ terdengar suara Yesung dengan selingan tawa kecil, aku
pun tersenyum “ ku kira kau sudah kabur “
“ tidak, aku tidak
takut denganmu lagipula kalau aku meninggalkanmu, bagaimana kau bisa pulang ? “
ujarnya dan membuatku merutuki kebodohanku.
“ hahaaha, wajahmu
seperti berbicara ‘ bagaimana kalau aku tidak bisa pulang jika tak ada Yesung ‘
begitu kaan ? “ balas Yesung tertawa penuh kemenangan. Sial sepertinya dia bisa
membaca raut wajahku dengan mudah.
Oke, Tuan Kim Jong Woon
kau membuatku memberikan nilai penuh untukmu pada kolom kejengkelan. Sangat
bagus bukan ? ah aku teringat, Yesung mengajakku ke sini karena akan
membicarakan sesuatu.
“ aku tidak ingin
membuang-buang waktu, cepatlah katakan padaku. Apa maumu ? “
“ ah aku baru teringat
“
Aku pun mengernyitkan
dahiku dan tersenyum mengejek, Yesung benar-benar lupa akan tujuannya. Ck !
“ aku hanya ingin
mengubah pandangan harapan di dalam dirimu ! pandanganmu mengenai harapan terlihat
sangat bodoh “ lanjutnya enteng yang membuatku mengangkat alisku sebelah. Dia
mengejekku. Dan kali ini kolom kejengkelanku dengannya bertambah banyak karena
perkataannya barusan. Tuan Kim Jong Woon kau sangat menyebalkan~
###
“ Nona Hanazuka segeralah berganti baju, aku ingin
jalan-jalan pagi lagi denganmu “ ajak Yesung dan aku hanya tersenyum hambar. ‘
dia datang lagi ‘ batinku kesal.
Dan ini mengingatkanku pada kejadian seminggu yang
lalu, ketika aku terpaksa menemani sepupuku untuk menonton sebuah konser solo.
Itu adalah konser solo Tuan Kim Jong Woon atau lebih di kenal dengan Yesung,
dan kau tau apa yang membuatku kini mengenalnya.
Ketika dimana sebuah papan besar yang penuh dengan
coretan tentang harapan sebelum memasuki tempat konser. Semua fansnya—atau bisa
di bilang yang datang ke konsernya tentu menuliskan harapan yang berhubungan
dengan Yesung, tetapi karena aku tidak tau apapun tentang Yesung aku dengan
acuh menulis tentang pandangan harapanku selama ini.
“
buat apa aku berharap sementara kekuranganku ini menghalangi semua impianku ? “
Aku tidak peduli dengan tulisanku yang nanti akan di
baca oleh Yesung, percuma dia tidak akan peduli akan tulisan anehku bahkan
dengan tenang aku menuliskan alamat dan nomer ponselku yang memang di wajibkan
oleh pihak promotor.
Tetapi aku salah, setelah konser aku malah di
panggil oleh promotor penyelenggara konser tersebut yang ternyata di suruh oleh
Yesung sendiri dan itulah yang membawaku bertemu dengan Tuan Yesung sekarang.
Dan well, aku salah besar ternyata dia sangat peduli
akan pandangan harapan dan bahkan sampai mengunjungi rumahku.
“ kau sudah siap ? “ tanyanya sekali lagi di luar
pintu kamarku yang membuatku tersadar dari lamunanku. “ ya sebentar dulu ! “
###
Angin musim semi sangat sejuk, membuat semua orang
mungkin ingin cuti dari pekerjaannya dan memanjakan tubuhnya untuk di belai
oleh angin musim semi. Ahhh~ Aku sangat cinta kota Tokyo~
“ apa cita-citamu ? “
aku bergeming mendengar kata-katanya, well aku sangat benci jika seseorang
menanyakanku menyangkut topik ‘ cita-cita atau harapan ‘ . itu adalah topik terlarang bagiku.
“ jika aku mengatakannya
padamu, apakah kau bisa mewujudkannya ? jika kau tidak bisa, sebaiknya jangan
harap aku menjawabnya! “ tukasku mencengkram bagian bawah baju hangatku
sendiri. Angin musim semi menjadi hambar setelah Yesung menyinggungku dengan
topik yang sangat ku benci.
“ terwujudnya atau
tidak, sesuai kehendak Tuhan “ balasnya yang membuatku tertegun.
Entahlah, aku merasa
butuh seseorang mendengarkan masalahku, aku tidak butuh solusi untuk masalah
itu. hanya saja lebih berharap ada seseorang yang menyemangatiku, karena bagiku
itu jauh lebih berguna.
“ baiklah, kau
menganggapku seperti patung sekarang Nona Hanazuka. Well kau sepertinya butuh
waktu—“
“ kau akan membuang
waktumu lebih lama bersama Nona malang sepertiku Tuan, dan jangan harap aku
akan membuka mulutku sedikit pun tentang ‘itu’ !! “ desisku sedikit kasar, aku
tidak peduli. Aku hanya berharap sekarang Tuan Yesung menjauh dariku.
“ dan aku akan
menunggumu sampai kau membuka mulutmu, tak peduli sampai berapa lama itupun “
tukasnya cepat, dan aku hanya bisa mengerutkan alisku—Tuan Yesung sangat bodoh
membuang waktunya yang berharga demi jawabanku yang tidak berguna. Belum sempat
aku membalasnya Yesung langsung menyelaku.
“ tak usah bicarakan itu lagi, aku benci bertengkar
seharian penuh denganmu dan nikmatilah angin musim semi-mu itu “ hardiknya.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar