Senin, 16 Juli 2012

[FANFICTION] I Am Behind You (Chapter One)

author : @zoggakyu
cast : 
Kim Jong Woon as Yesung 
Hanazuka Rin as reader

###


PROLOG

Semua orang mempunyai impian bukan. Tentu pastinya—begitupun aku. Aku sama halnya dengan manusia lain, berharap semua impianku terwujudkan. Tetapi … tau kah kau, ku rasa aku tak pantas berharap apapun …
entahlah … semua orang berkata seperti itu padaku “ Rin apakah kau tak menyadari matamu buta, bagaimana kau bisa mewujudkan impianmu ? “
aku tau akan segala kekuranganku, tetapi apakah aku tak boleh berharap ? mata ku memang tidak berfungsi tetapi seluruh indera-ku bekerja melengkapi satu sama lain.
Tetapi lagi-lagi aku merenungkan sesuatu, “ apakah aku bisa mewujudkan impianku selama ini ? “ dan pertanyaan itu terus menari-nari dalam benakku.
aku mencoba untuk menghilangkan sebersit impianku, memendamnya hingga datanglah seseorang yang membuatku mengubah segala cara pikirku tentang akan arti impian.
Dan itu sangat bertolak belakang denganku, dia tidak mengindahkan sama sekali kata-kataku tentang harapan yang menjadi teguhku selama ini.
“ buat apa aku berharap sementara kekuranganku ini menghalangi semua impianku ?? “ aku berkata di depannya seperti itu. apa aku salah ? aku salah satunya yang mengalami ini, sedangkan dia seorang penyanyi yang terkenal—Yesung
Ketika aku berbicara di depannya seperti itu, menyanggah semua perkataan yang di lontarkan, Yesung hanya terdiam dan beberapa saat dan kemudian suaranya terdengar lagi, mengulangi semua perkataannya lagi “ Impian .. Impian bisa kau raih, dan kekuranganmu akan menjadi kelebihanmu, kekurangan menjadi motivasimu untuk maju dan tidak menyerah “
“ kau tidak mengerti, kau sempurna dan .. “ suaraku melemah, air mataku mengalir deras begitu saja “ dan tidak sepertiku … memiliki banyak kekurangan, suaraku tidak indah sepertimu, aku tidak kaya, dan aku… aku juga buta “
Sungguh aku membencinya, aku membenci Yesung, bagaimana dia bisa menyanggah semua perkataanku sementara dia tak berada dalam posisiku. Dia—Yesung adalah seseorang penyanyi yang terkenal, wajahnya seperti banyak di bilang orang sangat tampan meskipun aku tak dapat melihatnya. Dan semua orang akan jatuh dalam pesonanya ketika dia mulai bernyanyi, siapa yang meragukan itu ? bahkan aku pun mengakuinya.
Dan siapa aku ? apakah aku perlu menjelaskannya lagi ? aku adalah Hanazuka Rin— seorang perempuan yang terlahir dengan mata buta, dan masih berharap bahwa suatu hari nanti impianku akan terwujud …

Chapter One
###

Suara langkah tergesa-gesa terdengar di lantai kayu rumahku, aku pun menghela nafas dan membuka mataku. Aku tidak perlu sedikitpun beradaptasi dengan terik sinar matahari yang mungkin menelisik lewat celah jendela kamarku, yah karena aku tidak bisa melihat. Gelap adalah kehidupanku.
“ Rin Chan, boleh Ibu masuk ? “ mendengar namaku di panggil oleh Ibu aku pun segera menjawab “ Ya ? “
Pintu kamarku berderit pelan, dan aku segera memposisikan tubuhku untuk duduk.
“ Hanazuka Rin ? “ refleks tubuhku menegang mendengar suara dingin milik pria itu. aku pun menahan deru nafasku yang sedikit terbawa amarah dan menjawabnya dengan sedikit kasar “ Tuan Kim Joong Woon kurasa aku tidak punya urusan sama sekali denganmu “ 
“ Rin jangan begitu dengan Tuan Yesung, dia kemari mungkin— “
“ Mrs, Hanazuka bisa kah kau meninggalkanku dengan Rin ? aku perlu bicara dengannya “ potong Tuan Kim Jong Woon, sedikit menyuruh Ibuku untuk tidak ikut campur.
“ aku hanya ingin melanjutkan pembicaraan yang kemarin Nona Hanazuka Rin “ suaranya terdengar lagi setelah bunyi derit pintu kamarku—sepertinya Ibu sudah keluar.
Tak dapat di anyal, aku sedikit terkejut mendengar kata-katanya, “ untuk apa ? apakah itu penting untukmu ? “
“ sangat penting dan cepatlah berganti baju, aku akan mengajakmu jalan-jalan pagi Nona “ balasnya bernada perintah, dan terdengar suara derit pintu kamarku lagi menandakan Tuan Kim Jong Woon keluar dari kamarku tanpa memperdulikan jawabanku selanjutnya.

###

Aku menghirup banyak udara dan menghembuskannya perlahan, udara musim semi di Tokyo memang membuat semua orang nyaman. Dan kini aku memegang erat lengan seorang pria yang membawaku ke sebuah taman. Dia menuntunku untuk duduk di bangku taman tersebut.
“ kau suka ? “ tanyanya, aku pun mengangguk cepat dan kembali memejamkan mataku menikmati angin musim semi yang jarang sekali aku rasakan.
Hangat dan nyaman .
“ sepertinya aku tidak boleh mengganggumu yang sedang menikmati angin musim semi, baiklah kapan-kapan saja aku membicarakan hal ini “ candanya yang membuatku mencengkram lengannya keras.
“ jangan membuang waktumu Tuan Kim Jong Woon, cepat katakan padaku ! “ ancamku serius, tetapi aku hanya bisa mendengar tawa renyahnya dan kemudian dia berdeham kecil, menyadari kejengkelanku terhadapnya makin besar.
“ ada apa ? ada yang salah ? “ tanyanya dan sekarang ganti aku yang menertawainya entahlah dia terlihat sangat lucu dan aneh.
“ hey Tuan Kim Jong Woon aiih namamu begitu panjang~ errr ! baiklah Tuan Yesung cepatlah katakan apa yang ingin kau bicarakan atau aku akan meneriaki bahwa seorang penyanyi terkenal—Yesung ada di sini, dan segerombolan fansmu akan menerjangmu “ balasku dengan nada mengancam sekaligus geli.
Satu menit, dua menit tak ada suara sanggahan yang keluar dari mulutnya. kemana Yesung apakah dia sudah pergi ? ahh baiklah dia pasti meninggalkanku karena takut akan ancamanku tadi. Sungguh tadi aku hanya menyuguhkan lelucon untuknya, bukan ancaman serius. Tetapi tunggu kenapa seperti ada cekikan tawa yang ditahan seseorang. Jika aku bisa melihat pasti aku tau siapa itu.
“ kau membuatku tertawa terus Nona Hanazuka “ terdengar suara Yesung dengan selingan tawa kecil, aku pun tersenyum “ ku kira kau sudah kabur “
“ tidak, aku tidak takut denganmu lagipula kalau aku meninggalkanmu, bagaimana kau bisa pulang ? “ ujarnya dan membuatku merutuki kebodohanku.
“ hahaaha, wajahmu seperti berbicara ‘ bagaimana kalau aku tidak bisa pulang jika tak ada Yesung ‘ begitu kaan ? “ balas Yesung tertawa penuh kemenangan. Sial sepertinya dia bisa membaca raut wajahku dengan mudah.
Oke, Tuan Kim Jong Woon kau membuatku memberikan nilai penuh untukmu pada kolom kejengkelan. Sangat bagus bukan ? ah aku teringat, Yesung mengajakku ke sini karena akan membicarakan sesuatu.
“ aku tidak ingin membuang-buang waktu, cepatlah katakan padaku. Apa maumu ? “
“ ah aku baru teringat “
Aku pun mengernyitkan dahiku dan tersenyum mengejek, Yesung benar-benar lupa akan tujuannya. Ck !
“ aku hanya ingin mengubah pandangan harapan di dalam dirimu ! pandanganmu mengenai harapan terlihat sangat bodoh “ lanjutnya enteng yang membuatku mengangkat alisku sebelah. Dia mengejekku. Dan kali ini kolom kejengkelanku dengannya bertambah banyak karena perkataannya barusan. Tuan Kim Jong Woon kau sangat menyebalkan~

###

“ Nona Hanazuka segeralah berganti baju, aku ingin jalan-jalan pagi lagi denganmu “ ajak Yesung dan aku hanya tersenyum hambar. ‘ dia datang lagi ‘ batinku kesal.
Dan ini mengingatkanku pada kejadian seminggu yang lalu, ketika aku terpaksa menemani sepupuku untuk menonton sebuah konser solo. Itu adalah konser solo Tuan Kim Jong Woon atau lebih di kenal dengan Yesung, dan kau tau apa yang membuatku kini mengenalnya.
Ketika dimana sebuah papan besar yang penuh dengan coretan tentang harapan sebelum memasuki tempat konser. Semua fansnya—atau bisa di bilang yang datang ke konsernya tentu menuliskan harapan yang berhubungan dengan Yesung, tetapi karena aku tidak tau apapun tentang Yesung aku dengan acuh menulis tentang pandangan harapanku selama ini.
“ buat apa aku berharap sementara kekuranganku ini menghalangi semua impianku ? “
Aku tidak peduli dengan tulisanku yang nanti akan di baca oleh Yesung, percuma dia tidak akan peduli akan tulisan anehku bahkan dengan tenang aku menuliskan alamat dan nomer ponselku yang memang di wajibkan oleh pihak promotor.
Tetapi aku salah, setelah konser aku malah di panggil oleh promotor penyelenggara konser tersebut yang ternyata di suruh oleh Yesung sendiri dan itulah yang membawaku bertemu dengan Tuan Yesung sekarang.
Dan well, aku salah besar ternyata dia sangat peduli akan pandangan harapan dan bahkan sampai mengunjungi rumahku.
“ kau sudah siap ? “ tanyanya sekali lagi di luar pintu kamarku yang membuatku tersadar dari lamunanku. “ ya sebentar dulu ! “

###

Angin musim semi sangat sejuk, membuat semua orang mungkin ingin cuti dari pekerjaannya dan memanjakan tubuhnya untuk di belai oleh angin musim semi. Ahhh~ Aku sangat cinta kota Tokyo~
“ apa cita-citamu ? “ aku bergeming mendengar kata-katanya, well aku sangat benci jika seseorang menanyakanku menyangkut topik ‘ cita-cita atau harapan ‘ . itu adalah topik terlarang bagiku.
“ jika aku mengatakannya padamu, apakah kau bisa mewujudkannya ? jika kau tidak bisa, sebaiknya jangan harap aku menjawabnya! “ tukasku mencengkram bagian bawah baju hangatku sendiri. Angin musim semi menjadi hambar setelah Yesung menyinggungku dengan topik yang sangat ku benci.
“ terwujudnya atau tidak, sesuai kehendak Tuhan “ balasnya yang membuatku tertegun.
Entahlah, aku merasa butuh seseorang mendengarkan masalahku, aku tidak butuh solusi untuk masalah itu. hanya saja lebih berharap ada seseorang yang menyemangatiku, karena bagiku itu jauh lebih berguna.
“ baiklah, kau menganggapku seperti patung sekarang Nona Hanazuka. Well kau sepertinya butuh waktu—“
“ kau akan membuang waktumu lebih lama bersama Nona malang sepertiku Tuan, dan jangan harap aku akan membuka mulutku sedikit pun tentang ‘itu’ !! “ desisku sedikit kasar, aku tidak peduli. Aku hanya berharap sekarang Tuan Yesung menjauh dariku.
“ dan aku akan menunggumu sampai kau membuka mulutmu, tak peduli sampai berapa lama itupun “ tukasnya cepat, dan aku hanya bisa mengerutkan alisku—Tuan Yesung sangat bodoh membuang waktunya yang berharga demi jawabanku yang tidak berguna. Belum sempat aku membalasnya Yesung langsung menyelaku.
“ tak usah bicarakan itu lagi, aku benci bertengkar seharian penuh denganmu dan nikmatilah angin musim semi-mu itu “ hardiknya. 

TBC 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar