Annyeong haseyoo…
kembali lagi dengan ff saya ini. Ini ff perdana saya tentang cerita misteri
campur romance. Mohon comment yang membantu… author lagi ngidam ff kaya ginian
ntah kenapa.
oya aku mau ngucapin Saengil Chukkahamnida buat Nizh Onnie sama Rafifa Onnie. Hehehhehe
oya aku mau ngucapin Saengil Chukkahamnida buat Nizh Onnie sama Rafifa Onnie. Hehehhehe
Ending FF ini aku
terinspirasi banget sama film Taiwan yang jdulnya “Butterfly Lovers” itu loh
yang main suami author Wu Chun #author dijewer Yewon
Oya author mau bilang
sekali lagi, maaf part 1 ngga jelas banget ceritaya, sebenernya sih maksud saya
mau di perjelaskan dan di tuntaskan di part 2 ini. Semoga kalian pada ngga
bingung sama ni FF. jujur saya aja bingung kenapa bisa bikin ff kya gini-___-
maaf klo jelek secara saya ngga pernah baca komik Deective Conan. #promosi
komik XD
Sepertinya saya
banyak omong. #ditendangreaders
HAPPY READING !!!
Author : Hanazuka_Rin a.k.a Vita Mustika (Park Min
Rin)
Judul : Love Really Hurts (2 of 2)
Genre : Mystery / Romance, Chapter
Cast : Kim Jong Woon aka Yesung
Park Hye Na
Choi Siwon
Kim Sooyoung
Dan pastinya beberapa peran pembantu (Author mau ikut eksis *plakk)
Judul : Love Really Hurts (2 of 2)
Genre : Mystery / Romance, Chapter
Cast : Kim Jong Woon aka Yesung
Park Hye Na
Choi Siwon
Kim Sooyoung
Dan pastinya beberapa peran pembantu (Author mau ikut eksis *plakk)
“aku berangkat kerja dulu, kalau makan beli saja, ok?”
Yesung pun keluar rumah untuk bekerja tepatnya meneruskan alih Inha University
karena beberapa bulan yang lalu Ayah Yesung meninggal karena terbunuh di rumah
Yesung tanpa alasan yang jelas.
“nee” Hye Na pun membukakan pintu untuk Yesung dan menatap
Yesung masuk ke mobilnya dan pergi.
Hye Na keluar dari pekarangannya dan menuju ke belakang
rumahnya. Diam terpaku menatap dua nisan di depannya.
“sudah satu tahun berlalu tapi rasa sakit ini masih ada
eomma, appa” Hye Na mulai menangis lagi sambil mengelus pelan nisan orang
tuanya. Dia pun berbalik dan menatap nisan namja yang di cintainya. Bahkan tak
berubah sampai sekarang ini “Oppa, aku tidak bisa tidur tenang, aku selalu
ketakutan. Aku…merindukanmu” bisik Hye Na pelan.
KRIUUUKK
“aiisssh aku lapar” rintih Hye Na memegang perutnya. dia pun
menghembuskan nafasnya dan pergi ke supermarket.
“ini” Hye Na pun menaruh beberapa ramen instan ke meja
kasir. Dan tiba-tiba ada seorang gadis kecil yang menarik ujung roknya. “hikss onnie aku kehilangan eomma ku” gadis
itu menatap Hye Na dengan tatapa memohon.
“gadis kecil di mana orang tuamu?” tanya Hye Na. “aku tidak
tau onnie” jawab gadis itu mulai menangis. “ssst jangan menangis, aku antarkan
pulang ke rumahmu bagaimana? Tanya Hye Na.
“aku tidak tau arah rumahku, kami baru saja pindah dua hari
yang lalu” “hmm bagaimana kalau kamu ke rumah onnie dulu?” saran Hye Na
mengelus pucuk kepala gadis mungil itu.
“ahjussi jika ada seorang wanita yang mencari anaknya.
Berikan saja alamat ini. Terima kasih” Hye na pun menunduk formal dan
menggandeng gadis mungil.
“kau mau ramen?” tanya Hye Na menunjukkan bungkus ramen
instan pada gadis yang ia temukannya tadi.
“ani, kata eomma tidak boleh banyak makan yang berinstan.
Mendingan memasak sendiri, lebih bergizi” jelas gadis memainkan ujung bajunya
“hmmm kau benar juga” gumam HYe Na. selama ini dia dan
Yesung tak pernah menggunakan dapur. Jelas saja Hye Na masih takut akan pisau
sehingga kalau mereka makan selalu membeli atau memakan makanan instan.
“permisi…. Hye Na…” teriak dua orang di luar rumahnya. Hye
Na pun segera keluar dilihatnya Yesung dan seorang wanita di sebelahnya.
“eomma…” gadis di sebelah Hye Na pun menghampiri eommanya
dan memeluknya sedangkan Hye na termenung dengan kejadian di depannya.
“terima kasih telah menjaga anakku” ucap ibu dari gadis itu
mereka pun keluar dari rumah Hye Na, gadis kecil itu pun berhenti masuk ke
mobil dan berbalik ke arah Hye Na.
“gomawo” gadis kecil
itu pun memberi sekilas ciuman di pipi Hye Na.
“dadah onnie” dia pun melambaikan tangannya. “hey tunggu
namamu siapa?
“Min Rin, Kim Min Rin” sahut gadis itu melambaikan tangannya
dari arah mobil yang sudah mau berjalan. “sampai jumpa”
***
“yesung kau dari supermarket juga?” tanya Hye Na melihat
bungkusan plastic yang di bawa Yesung.
“heummb aku akan memasak untukmu” jawab Yesung beranjak ke
dapur
“tapi…”
“aku tau kau masih trauma pada pisau. Kau duduk saja, aku
yang masak ok?” Yesung pun mengelus pucuk rambut Hye Na dan memulai
aktivitasnya memasak.
“yaa.. Yesungie~ kau salah cara memotong sayuran itu”
celetuk Hye Na menghampiri Yesung dan ketika memegang pisau itu ia pun
menjatuhkannya.
“Hye Na…”
“Aku bisa… pasti lagipula aku tidak ingin menyusahkanmu”
tegar Hye Na
“tenang,, dan ambil pisau ini kau pasti bisa” Yesung pun
memberikan pisau itu dan Hye Na menerimanya. “aku..aku tidak takut lagi…
hyaaa~” Hye Na pun memeluk Yesung karena kegirangan.
“Aissh~ kau memelukku tapi kau masih memegang pisau kau mau
membunuhku, huh?” canda Yesung di sertai tawa Hye Na yang meledak.
***
“Yesungiee~~” Hye Na pun menarik selimut. “wae??” Yesung pun
langsung bangun karena tidak biasanya Hye Na begini
“ayo cepat mandi~~ dan ingat kau tidak boleh bekerja hari
ini. Kita habiskan waktu bersama, ok?” Hye Na pun tersenyum manis.
“kau sakit?” tanya Yesung memeriksa kening Hye Na. “oppa
apaan sih,,, sana mandi” Hye Na pun mendorong Yesung ke kamar mandi.
“aku sudah menyiapkan semua perlengkapan” seru Hye Na
“kau kenapa sih?” tnya Yesung. “kita akan ke rumah mu oppa,
aku akan berkunjung ke rumahmu. Aku tau aku terlambat untuk mengunjungi ayahmu
karena ayahmu” belum selesai Hye Na berbicara Yesung pun menyelak duluan
“baiklah… aku tau. Kajja” Yesung pun menarik tangan Hye Na masuk ke
mobil
***
“oppa ini kenapa kita ke Myundong??” Yesung pun terdiam dan
menarik tangan Hye Na menuju suatu tempat.
“ini kan pohon permohonan” Bisik Hye Na lemah, pikirannya
kembali melayang-layang
“mau menulis lagi?” tanya Yesung, Hye Na pun menerima kertas
yang di berikan Yesung dan menuliskan beberapa kata.
“selesai” Hye Na pun menaruh kertas di ranting pohon itu
dengan perasaan senang.
Yesung pov
“ayoo naik ke atas bukit, ada yang ingin ku tunjukan padamu”
aku pun menggenggam tangan Hye Na naik ke atas bukit
“lihat” aku pun menunjuk sebuah pemandangan matahari
terbenam di depannya dan Hye Na.
Hye Na tersenyum dengan pemandangan di depannya. Aku senang
dia tersenyum seperti itu, sudah lama aku tak melihat senyumnya. Aku tau bahwa
senyumnya itu hanya diberikan oleh Siwon seorang.
“Oppa” tanya Hye Na padaku membuyarkan semua lamunanku.
“sangat indah. Terimakasih membuatku bahagia hari ini” lanjut Hye Na.
“Aku mencintaimu, sudah berulang-ulang kali aku
mengataknnya. Aku ingin jawabanmu?” tanyaku gugup. Jujur saja, Aku takut
menyakiti perasaanya.
‘Hey pipinya terlihat
semburat merah, apakah dia benar-benar menyukainya’ sorakku melihat perubahan
wajah Hye Na. “aku tak tau, tapi sepertinya aku mulai menyukaimu har ini”
“baiklah sebaiknya kita pulang. Lihat wajahmu memerah pasti
karena kedinginan” ucapku yang sukses membuat pipi Hye Na memerah.
Yesung pov end
Hye Na pov
“baiklah sebaiknya kita pulang, lihat wajahmu memerah karena
kedinginan” ucap Yesung yang membuatku malu setengah mati. itu pasti bukan
kedinginan, ini pasti karena Yesung. Tuhan…
Kami pun menuruni bukit dan masuk ke mobil. Pulang ke rumah
tepatnya ke rumah Yesung. Sungguh aku memang bukan istri yang berbakti bahkan
aku tak sempat mengunjungi mertuaku sebelum ayah Yesung telah tiada, pikirku
“ayoo sudah sampai” ucap Yesung. “Rumah ini tak banyak
berubah sama seperti dulu” pikirku
Flashback
“satu dua tiga… aku
akan menemukan kalian” teriak Yesung, aku pun bersembunyi dan
“sstttt” bisik Siwon
menutup mulutku dan menundukkan kepalanya. “kau masa sembunyi disitu nanti
ketahuan Hye Na” bisik Siwon
“yaaaa kalian ketemu.
Holeeee” teriak Yesung. “aissh kau sih Hye Na berisik” ujar Siwon menyalahkanku
“apa kau bilang?”
tanya Hye Na balik
“yaaa kalian berdua
memang belisik” seru Yesung menjulurkan lidahnya.
Flashback end
“Yesung, Siwon dan
aku masih umur 5 tahun waktu itu. Kenangan yang indah bahkan aku masih
mengingat bagamana cadelnya Yesung” gumamku.
“ayoo masuk” ajak Yesung, aku pun masuk dan segera menuju
dapur sedangkan Yesung pergi mandi
Setengah jam kemudian
“taraaaaaaaaaaa” teriakku melihat Yesung sudah rapi dari
kamar.
“kau menyiapkan semua ini” tanya Yesung menatapku tak
percaya. Aku pun mengangguk kecil.
“mulai sekarang dan seterusnya aku yang akan memasak, dulu
aku sangat bodoh~ sudah satu tahun kita menikah, aku belum memasakkan untukmu”
ucapku menundukkan kepala. Aku sangat bersalah. Yesung yang selama ini perhatian,
kemana selama ini aku.
“terimakasih untuk semuanya” bisikku kemudian mencium pipi
Yesung sekilas, ‘omo apa yang ku lakukan’ batinku
“aku mau mengambil minum dulu” ucapku lari terbirit-birit ke
dapur meningga Yesung yang masih mematung
Hye Na pov end
Author pov
Hye Na dan Yesung makan dalam diam. Menyembunyikan suatu di
perasaan mereka.
‘otteoke?? Apakah Yesung marah padaku. Dia tak mengajakku
bicara’ pikir Hye Na menatap Yesung sekilas dan memain-mainkan sendok.
‘kenapa Hye Na hari ini melakukan suatu yang benar-benar
membuatku bingung, ada apa dengannya’ pikir Yesung”
“aku sudah selesai makan” Hye Na pun memecahkan keheningan
yang menyelimuti mereka. “kalau sudah selesai panggil aku, aku di kamar” lanjut
Hye Na beranjak dari duduknya.
Hye Na pov
“sudah selesai…” ucapku menutup sebuah buku dan
memasukkannya ke tas, matanya pun tertuju ke arah buku tipis yang sudah ku beli
dulu.
“aku melakukan semua itu tidak dalam buku, aisssh aku tak
bisa memberikan morning kiss tadi, aku bahkan sangat gugup, bahkan tadi pun
mencium pipinya aku malah langsung kabur” desahku menutup buku itu.
“sebaiknya aku merapikan pakaian sajalah” aku pun membuka
kopernya dan Yesung, memindahkan semuanya ke dalam lemari besar.
“chankkaman” mataku tertuju pada suatu tas kecil.
‘mantel hitam, mantel ini’ aku pun memeriksa mantel ini.
‘darah ada darah, darah ini kering’ batinku berteriak.
pertahananku runtuh, aku tak bisa berpikir jernih.
Aku pun keluar dan menghampiri Yesung yang masih berada di
ruang makan. “mantel ini punyamu?” tanyaku dengn suara agak bergetar.
“bu..bukan” jawab Yesung.
Aku sungguh tak percaya apa Yesung pelakunya. Orang
bermantel hitam yang berada di belakang orang bertopeng itu. “tatap mataku oppa.
Jujurlah” ucapku tak sabar menahan emosi yang sudah meluap-luap
“baiklah,,, itu memang aku. Tapi aku…”
“KAU… AKU TAK MAU MENDENGAR PENJELASANMU” aku pun pergi
berlari ke kamar. aku mengurung diriku dan semua perasaanku.
“dengarkan aku… itu tidak seperti pikiranmu” Yesung pun
mengetuk-ngetuk pintu.
“pergii… kau menghancurkan hidupku” teriakku.
Flashback
“aku akan menjagamu,
aku janji. Walau eomma appa mu dan Siwon tak ada, aku masih ada Hye Na” Yesung
pun memegang tanganku dan menatapku lama
“aku tak tau” ucapku
ragu sambil memegang cincin pemberian Siwon. “maaf aku tapi…. Baiklah kita
menikah asalkan aku tetap memakai cincin ini. Kau bisa mendesain cincin
pernikahan untukmu sama persisi seperti ini” lanjutku
“baiklah, asalkan aku
bisa menjagamu”
Flashback end
“itu semua bohong” gumamku. Pandanganku kabur karena air
mata yang membahasi pipiku ini.
Twinkle twinkle
little star~
Aku menghampiri laci dekat tempat tidur, sungguh aku malas
mengambil ponsel itu.
Sender : No Number
Waktu yang bagus
untuk membunuhmu bukan. NOW !!!
PRANGGGG
Aku menoleh ke arah kamar mandi yang berada di kamar ini
juga.
“kita bertemu lagi” ucap seorang bertopeng itu dengan suara
beratnya.
“PERGIIIII” teriakku melemparkan lampu tidur ke arahnya tapi
sial tapi tidak mengenainya.
“silahkan nona, kau takkan bisa membunuhku tapi aku yang membunuhku.”
Ancamnya.
‘tak ada suara gedoran lagi, semenjak si topeng brengsek ini
datang, Yesung benar-benar bekerja sama dengannya’ pikirku.
BRAKKKKK
“JANGAN KAU SAKITI DIA” teriak Yesung memukul orang
bertopeng itu dari belakang dengan tongkat basebollnya.
Yesung pov
“argggh sial, aku tidak membuang mantel itu” gumamku aku pun
mengetuk-ngetuk pintu kamarku tetap saja Hye Na tak mau membukakannya untukku.
‘ah sudah biarkan dia sendiri Yesung’ pikirku berhenti menggedor pintu.
Pesan masuk
Sender : No Number
orang yang kau
sayangi akan mati sekarang juga, sama seperti ayahmu yang akan berakhir disini
juga
“SIAL” aku pun segera mendobrak pintu ini dan sia tak bisa.
Aku pun segera berlari tepatnya di belakang rumahku.
“arrrrghhhh dia sudah memecahkan kaca, dia pasti sudah
masuk” aku pun segera masuk tanpa membawa apapun. Di pikiranku hanya satu Hye
Na
“KAU BERHENTI” teriakku memukul si orang bertopeng itu dan
menghampiri Hye Na yang ketakutan. Aku pun dengan sigap mengambil tongkat
baseball ku dan memukulnya dengan keras.
Author pov
“kau berani melawanku, rasakan ini” orang bertopeng itu pun
menusukkan pisaunya ke badan Hye Na tapi dengan sigap Yesung langsung
memeluknya.
“arrrrgghhh” Yesung pun terkena tusukan itu dari belakang
tepatnya di punggungnya.
“hahahahah pasangan yang sangat memilukkan” tawa orang
bertopeng itu maju berapa langkah sedangkan Yesung tetap kukuh memeluk Hye Na
hingga mereka terpojok di tembok.
“kenapa kau yang tertusuk, aku sangat menginginkan Hye Na
yang tertusuk bukan kau” Orang bertopeng itu pun menjambak rambut Yesung hingga
Yesung berbalik ke arahnya dan berdiri tegak. Orang bertopeng itu pun membuka
topengnya.
“Sooyoung” bisik Hye Na pelan. “hai temanku” ucap Sooyoung
tersenyum evil.
“siapa kau?” ucap Yesung agak tertahan karena rambutnya masih
dijambak oleh Sooyoung.
“HA KAU TAK INGAT AKU, LIHAT AKU BAIK-BAIK” teriak Sooyoung
mendekatkan wajahnya ke Yesung.
“Ryeowook Noona” tanya Yesung tak asing dengan wajah
Sooyoung.
“bukan bodoh! Aku adalah Sooyoung tepatnya kembaran Ryeowook
onnie. Aku ingin balas dendam padamu! Kau membuat Wookie Onnie MATI!!!!” teriak
Sooyoung menatap tajam Yesung.
“maafkan aku, aku sungguh tak tau”
“kau dan ayahmu sama saja. Onnie bunuh diri karena pelecehan
ketika dia menjadi dosen di tempat kuliahku. Dan kau tau, kalian sama sekali
tidak mencari orang yang telah melakukan itu pada kembaranku” teriak Sooyoung
“kami memang tidak menemukannya sulit sekali kau tau?” banta
Yesung mencoba membela dirinya yang tak bersalah.
“aku tidak peduli.
Aku benci melihat kau dan ayahmu bahagia!!!” karena… KAU TAU? AKU TAK PUNYA
KELUARGA SELAIN DIA” marah Sooyoung, Sooyoung pun menarik kembali pisau yang
menancap di dada Yesung dan kembali menusukkan ke dada Yesung tapi dengan sigap
Hye Na membalikkan badannya sehingga ia yang tertusuk
“arrrggh” jerit Hye Na. “kau temannku tak ku sangka kau di
balik semua ini Sooyoung” lanjut Hye Na
“dendam ku jauh lebih besar di bandingkan pertemanan kita yang
konyol” jawab Sooyoung enteng. “aku takkan membiarkan orang bahagia padahal aku
menderita” lanjut Sooyoung tersenyum puas.
“kau seharusnya jangan melindungiku Hye Na!!” Yesung pun
memeluk Hye Na yang sudah tertusuk. “karena kau suamiku oppa” bisikku dengan
suara lemah
“SIAL…. KAUUUU” yesung pun bangkit dan mengambil pisau di
tubuh Hye Na dengan pelan-pelan dan dengan sigap ia langsung menusukkan pisau
itu ke tubuh Sooyoung.
“DAMN….” Ucap Sooyoung.
“KAU… TAKKAN KU BIARKAN HIDUP” ancam Yesung dia pun menusukkan
pisaunya dan membanting Sooyoung ke kaca sehingga tubuh Sooyoung terpental
hingga ke pekarangan rumah Yesung..
***
Yesung pun menghampiri Hye Na yang sedang meringkuk dekat
lemari sambil memeluk tasnya. “ayoo pergi” Yesung pun menggendong Hye Na
“arrrggghhh kenapa tidak bisa jalan?” Yesung pun mencoba
menyalakan mobilnya tapi mobil itutak kunjung menyala. “Damn dia mengempeskan
ban mobilku” Yesung pun segera menggenong Hye Na keluar mobil dan berlari
ketika melihat sesosok perempuan yang bangkit kembali
“oppa kenapa kau berlari, pelan-pelan saja” tanya Hye Na
dengan suara lemah. “dia d belakang kita, tutuplah mulut Hye Na” ucap Yesung
tetap berusaha tenang.
Yesung menatap truk yang masih melaju jauh di depannya. Dia
kelihatan berfikir dan malah berlari menuju arah truk itu datang.
“oppa , appa yang kau
lakukan di depan truk harusnya kita harus menyingkir” ucapan Hye Na di acuhkan
loleh han aku takut’Yesung begitu saja. ‘apakah Yesung oppa benar-benar akan
bunuh diri dengan cara ini. Tuhan apakah ini akhir hidup kami’ batin Hye Na da
pun menutup matanya ‘tak apa aku mati seperti ini setidaknya Yesung oppa masih
di samingku’
Dan….
BRUKKKK
Sooyoung pun tak sempat menghindar dari mobil di depannya,
sedangkan Yesung segera menghindar dengan cepat. Sooyoung pun terluka hebat
sedangkan Yesun buru-buru berlari dar tempat kejadian.
Yesung dan Hye Na pun berjalan pelan menyusuri malam yang
sepi.
“maaf membuatmu takut, aku takkan memiarkan kau mati” bisik
Yesung pelan kemudian menghembuskan nafasnya. “bertahanlah, aku akan membawamu
ke rumah sakit” lanjut Yesung
“oppa… nyanyikan aku sebuah lagu ketika aku di rumah sakit”
pinta Hye Na
Mianhae jeongmal mianhae
Yi malchochado mianhae
Chomsimyeon urin modu ilke dwildenikka
Yi malchochado mianhae
Chomsimyeon urin modu ilke dwildenikka
Sarangcham apeuda neomu apeuda
Swimeobsi nal utkehago ggeutobsi nareul ulrinta
Sarangcham uhseumta jeongmal duryeomta
Jebal yije geuman ggumeul ggaeke haejwseumyeon johketda
Swimeobsi nal utkehago ggeutobsi nareul ulrinta
Sarangcham uhseumta jeongmal duryeomta
Jebal yije geuman ggumeul ggaeke haejwseumyeon johketda
“aku suka suaramu, itu lagu ciptaanmu kan?” tanya Hye Na
“heummb~ aku membuatnya ketika menemanimu di rumah sakit
dulu” jelas Yesung
“Jeongmal Gomawo~ bawa aku ke makam Siwon oppa, ku mohon”
pinta Hye Na. “tidak, kau harus ke rumah sakit” tolak Yesung mentah-mentah.
“aku tidak bertahan lama lagi oppa,ketika tiba dimakamnya bilang ‘aku sangat
mencintai Siwon Oppa, aku beruntung pernah mengenal namja sepertinya’ “ pinta
Hye na dengan suara serak.
“aku tau, dan dia tau pasti kau mencitainya” bisik Yesung.
Yesung tahu bahwa Hye Na hanya mencintai Siwon bukan dia.
“aku juga sangat mencintaimu” bisik Hye Na pelan namun dapat
Yesung dengar. Ia pun mencium bibir Yesung dengan lembut, menuangkan semua
perasaan yang Hye Na pendam Selma satu tahun yang ia jalan bersama Yesung
“Saranghae” bisik Hye
Na di sela ciuman mereka. sebuah kata yang singkat namun penuh dengan makna. Nafasnya
melemah makin melemah “terima kasih untuk semuanya. Maafkan aku, aku merasa
bahwa aku sangat menderita di banding kalian semua. Tapi aku baru tau ternyata
kau jauh lebih menderita dariku. Maafkan aku telah kekanak-kanakkan. Mianhae
jeongmal Mianhae” bisik Hye Na, Hye Na pun menghembuskan nafas terakhirnya.
***
Yesung memandang rumah Hye Na, yaah mereka kembali sesuai
dengan janji Yesung. Yesung pun masuk dan menidurkan Hye Na di ranjang.
“Aku sendirian.” Bisik Yesung dia pun mengeluarkan tas yang
di bawanya tadi. Yesung pun mengelus pipi Hye Na pelan dan memandang kamarnya.
“aku juga mencintaimu Hye Na, terima kasih. Walau aku mendengarkannya satu
kali. Tapi itu berarti kau tau” bisik Yesung menatap wajah istrinya lama.
“taukah kau kamar ini begitu berarti ketika kau membangunkan
ku tadi pagi” bisik Yesung dia pun memandang tas istrinya yang di peluk oleh
Hye Na.
“ini juga tas yang kau pakai ketika kita ke Myundong tadi,
itu bagiku kencan kita yang pertama karena kau sangat ceria saat itu” Yesung
pun mengambil tas Hye Na dari eplukan Hye Na dengan pelan-pelan dan membukanya.
“My Diary” bisik Yesung tak percaya ia pun membuka buku itu
8 january 2005
Aku sangat senang~
Siwon oppa melamarku. Aisssh~ aku tinggal menunggu eomma dan appa datang serta
aku akan menceritakan pada Yesung dan Sooyoung juga
12 january 2005
Aku terbaring di sini, dia pergi. Siwon oppa
pergi meninggalkanku, kenapa? Kenapa pria bertopeng itu tidak membunuh juga
13 january 2005
Lihat Yesung
menyanyikan sebuah lagu untukku. Tuhan kenapa jantungku berdebar-debar.
Biasanya tidak begini kan
20 january 2005
Yesung melamarku.
Teman kecilku yang cadel melamarku. Aku tak tau apa yang ku rasakan. Aku
trauma, aku takut Yesung akan menderita karenaku.
25 january 2005
Lihat semua
menunggalkanku Siwon Oppa pergi, Eomma Appa pergi. Semua pergi. Tuhan kenapa
kau berikan cobaan berat padaku? Aku tak kuat bunuh saja aku!
Yesung pun membalikkan buku itu dan tertera tanggal 25
january 2006 “ini baru dua hari yang
lalu” bisik Yesung mulai kembali membaca
25 january 2006
aku tidak boleh begini,
aku sudah menjadi istri Yesung, aku akan menjadi istri yang baik. FIGHTING!!!
yesung pun menangis, yaaaah disitulah Hye Na mulai berubah
ketika Yesung sedang memasak untuk Hye Na
26 january 2006
Aku akan ke rumah
orang tua Yesung, sangat telat mungkin tapi setidaknya aku akan membuat Yesung
senang.
“jadi ini alasan dia” bisik Yesung memegang erat buku diary
Hye Na
26 january
Hey aku sangat suka
hari ini, aku menulis buku harianku di rumah Yesung. aihhh~ aku sangat rindu
suasana rumah ini, penuh kenangan~ dan aku sangat malu ketika memberikan ciuman
di pipi Yesung. itu pertama kalinya
bagiku. Aihhh mungkin setelah ini aku akan lebih sering member Morning Kiss
padanya. FIGHTING!!
“dia sudah berusaha, dia sudah berusaha. Terima kasih Hye
Na” bisik Yesung mengelus pipi Hye Na. ia pun memasukkan buku itu kembali ke
tasnya dan tunggu apa ini
“panduan menjadi istri yang baik??” Yesung pun membuka
lembar pertama. Di sana terdapat foto Hye Na dengan Siwon. “aku akan hidup bahagia dengan Siwon Oppa” Yesung pun termenung melihat tulisan ini. ‘Hye
Na menderita karena aku’ pikir Yesung dia pun membuka lembaran demi lembaran
hingga halaman terakhir. Terdapat foto Yesung dan Hye Na ketika di bukit.
“impianku semenjak hari ini adalah menjadi istri yang baik untuk
Yesung. aku sadar ketika melihat gadis mungil yang kehilangan ibunya. Aku ingin
sekali punya anak sepertinya”
“Yesung oppa maukah kau mengabulkan impianku? Aku ingin menjadi Istri
yang baik dan aku ingin mempunyai anak, pasti anak kita cantik dan tampan
seperti ibu dan ayahnya yaitu kau Yesung. kita akan hidup bahagia sampai tua
nanti”
“Maaf selama ini aku memang bodoh, membiarkan waktu terbuang selama
satu tahun ini. Tapi biarkan aku mewujudkan impianku. Membuat rumah ini menjadi
indah dan ramai karena anak kita nanti. Saranghaeyo Kim Jong Woon”
Tanganku bergetar membaca tulisani tu. Kenapa kenapa Hye Na
harus meninggal secepat ini. Aku belum mewujudkan cita-citanya.
“Maafkan aku Hye Na, aku tak bisa mengabulkan semua itu.
Nado saranghae Park Hye Na… ani Saranghae Kim Hye Na” Yesung pun mencium bibir
Hye Na dengan lembut
***
Yesung pun menggali lubang di makam Siwon dan membaringkan
Hye Na disebelahnya. “badanmu masih utuh Siwon. Kau masih tetap tampan” ujar
Yesung memperhatikan tubuh Siwon di tanah.
“dia mencintaimu kau tau? Bahkan da menderita sekali tak ada
kau” bisik Yesung berbicara pada Siwon
“maafkan aku tak bisa menjaga Hye Na”
Flashback
“Hyung cepat ke rumah
Hye Na. kami dalam masalah”ucap Siwon lemah. “Aku akan segera ke sana Siwon”
jawab Yesung yang segera masuk ke mobilnya. Dan melaju dengan cepat ke rumah
Hye Na tak peduli hujan deras menerpanya.
“Siiwon…” teriak
Yesung ketika masuk ke rumah Hye Na dengan mantel hitam yang basah karena
hujan. ia terkejut dengan keadaan rumah yang berantakan di tambah dengan Siwon
yang terluka parah.
“aku akan membawamu ke
rumah sakit” Yesung pun dengan cepat menarik lengan Siwon
“tidak, lebih baik kau
selmatkan Hye Na, orang jahat itu di kamar Hye Na. cepat” titah Siwon.
“tapi…. Hyung ku
mohon. Aku tau kau mencintainya. Bahagiakan dia ku mohon Hyung”
“baiklah aku berjanji”
Yesung pun segera melesat menuju pekarangan rumah Hye Na untk masuk dari
belakang.
Flashback end
Yesung pun menangis, janjinya pada Siwon tak bisa Yesung
tepati. “bodoh” ucap Yesung merutuki dirinya sendiri. pandangannya pun meredup.
Yesung pun terjatuh tepatnya terjatuh di lubang makam Siwon dan berbaring di
samping Hye Na.
***
“durududududu.. Onnie..” seorang gadis kecil mengetuk pintu
rumah Hye Na
“permisi” ucap appa dari gadis itu.
“Jaejoong mungkin Hye Na dan Yesung sedang pergi. Sebaiknya
kita pulang saja” saran istri Jejoong
“hmm mungkin kau benar Hye Rin, Min Rin ayo pulang. Ummamu
bilang mungkn mereka tak ada di rumah.
“Andweee” gadis kecil itu pun atau yang di panggil Min Rin
berlari ke pekarangan rumah Hye Na.
“UMMAAAA APPA LIHAT” teriak Min Rin
“astaga….” Hye Rin atau Ummanya Min Rin pun mendapati sebuah
makam yang berisi Hye Na, Yesung dan satu namja yang tidak di kenalnya.
“umma, onnie kenapa?” tangis Min Rin memeluk eommanya.
“Sudah lebih baik kita tutup lubang itu kembali” saran
Jaejoong. Mereka pun mengambil sekop dan menutup kembali lubang itu dengan
tanah.
Epilog~~
“yaaa oppa kemarikan” pinta seorang yeoja. “yaaa kau jangan
tertawa melihatku menderita, bantu aku Siwon Oppa” yeoja itu pun mengerucutkan
bibirnya. Siwon pun segera mengejar Yesung.
“yaaa Yesung Oppa, Siwon Oppa kalian malah bekerja sama
mengerjaiku. Awas kalian” yeoja itu pun yang tak lain Hye Na mengejar Siwon dan
Yesung.
Suasana yang membahagiakan memang, berbeda dengan suara
teriakan di alam yang lain
“AAAAAAAAAAAAAAAAA” jerit seorang yeoja yang sedang ditarik
oleh suster agar diam
“jangan kurung aku. Aku tidak gila…. BAWA AKU PERGI DARI
SINI, ATA TIDAK KALIAN AKAN KU BUNUH, HWAHAHAH” teriak yeoja itu yang tak lain
adalah Sooyoung
END
Gimana? Gimana? Happy
ending atau Sad ending menurut kalian?? Mianhae kalau akhir-akhirnya begini.
Aku masih baru nulis di FF mystery kaya ginian. Makasih yang uda baca. Semoga
memuaskan J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar