Jumat, 06 Januari 2012

[FANFICTION] LOVE REALLY HURT Chapter Two [END]


Annyeong haseyoo… kembali lagi dengan ff saya ini. Ini ff perdana saya tentang cerita misteri campur romance. Mohon comment yang membantu… author lagi ngidam ff kaya ginian ntah kenapa.
oya aku mau ngucapin Saengil Chukkahamnida buat Nizh Onnie sama Rafifa Onnie. Hehehhehe
Ending FF ini aku terinspirasi banget sama film Taiwan yang jdulnya “Butterfly Lovers” itu loh yang main suami author Wu Chun #author dijewer Yewon
Oya author mau bilang sekali lagi, maaf part 1 ngga jelas banget ceritaya, sebenernya sih maksud saya mau di perjelaskan dan di tuntaskan di part 2 ini. Semoga kalian pada ngga bingung sama ni FF. jujur saya aja bingung kenapa bisa bikin ff kya gini-___- maaf klo jelek secara saya ngga pernah baca komik Deective Conan. #promosi komik XD
Sepertinya saya banyak omong. #ditendangreaders
HAPPY READING !!!

Author  : Hanazuka_Rin a.k.a Vita Mustika (Park Min Rin)
Judul     :  Love Really Hurts (2 of 2)
Genre   :  Mystery / Romance, Chapter
Cast       :  Kim Jong Woon aka Yesung
                   Park Hye Na
                   Choi Siwon
                   Kim Sooyoung
                   Dan pastinya beberapa peran pembantu (Author mau ikut eksis *plakk)

“aku berangkat kerja dulu, kalau makan beli saja, ok?” Yesung pun keluar rumah untuk bekerja tepatnya meneruskan alih Inha University karena beberapa bulan yang lalu Ayah Yesung meninggal karena terbunuh di rumah Yesung  tanpa alasan yang jelas.
“nee” Hye Na pun membukakan pintu untuk Yesung dan menatap Yesung masuk ke mobilnya dan pergi.
Hye Na keluar dari pekarangannya dan menuju ke belakang rumahnya. Diam terpaku menatap dua nisan di depannya.
“sudah satu tahun berlalu tapi rasa sakit ini masih ada eomma, appa” Hye Na mulai menangis lagi sambil mengelus pelan nisan orang tuanya. Dia pun berbalik dan menatap nisan namja yang di cintainya. Bahkan tak berubah sampai sekarang ini “Oppa, aku tidak bisa tidur tenang, aku selalu ketakutan. Aku…merindukanmu” bisik Hye Na pelan.
KRIUUUKK
“aiisssh aku lapar” rintih Hye Na memegang perutnya. dia pun menghembuskan nafasnya dan pergi ke supermarket.
“ini” Hye Na pun menaruh beberapa ramen instan ke meja kasir. Dan tiba-tiba ada seorang gadis kecil yang menarik ujung roknya.  “hikss onnie aku kehilangan eomma ku” gadis itu menatap Hye Na dengan tatapa memohon.
“gadis kecil di mana orang tuamu?” tanya Hye Na. “aku tidak tau onnie” jawab gadis itu mulai menangis. “ssst jangan menangis, aku antarkan pulang ke rumahmu bagaimana? Tanya Hye Na.
“aku tidak tau arah rumahku, kami baru saja pindah dua hari yang lalu” “hmm bagaimana kalau kamu ke rumah onnie dulu?” saran Hye Na mengelus pucuk kepala gadis mungil itu.
“ahjussi jika ada seorang wanita yang mencari anaknya. Berikan saja alamat ini. Terima kasih” Hye na pun menunduk formal dan menggandeng gadis mungil.
“kau mau ramen?” tanya Hye Na menunjukkan bungkus ramen instan pada gadis yang ia temukannya tadi.
“ani, kata eomma tidak boleh banyak makan yang berinstan. Mendingan memasak sendiri, lebih bergizi” jelas gadis memainkan ujung bajunya
“hmmm kau benar juga” gumam HYe Na. selama ini dia dan Yesung tak pernah menggunakan dapur. Jelas saja Hye Na masih takut akan pisau sehingga kalau mereka makan selalu membeli atau memakan makanan instan.
“permisi…. Hye Na…” teriak dua orang di luar rumahnya. Hye Na pun segera keluar dilihatnya Yesung dan seorang wanita di sebelahnya.
“eomma…” gadis di sebelah Hye Na pun menghampiri eommanya dan memeluknya sedangkan Hye na termenung dengan kejadian di depannya.
“terima kasih telah menjaga anakku” ucap ibu dari gadis itu mereka pun keluar dari rumah Hye Na, gadis kecil itu pun berhenti masuk ke mobil dan berbalik ke arah Hye Na.
 “gomawo” gadis kecil itu pun memberi sekilas ciuman di pipi Hye Na.
“dadah onnie” dia pun melambaikan tangannya. “hey tunggu namamu siapa?
“Min Rin, Kim Min Rin” sahut gadis itu melambaikan tangannya dari arah mobil yang sudah mau berjalan. “sampai jumpa”

***
“yesung kau dari supermarket juga?” tanya Hye Na melihat bungkusan plastic yang di bawa Yesung.
“heummb aku akan memasak untukmu” jawab Yesung beranjak ke dapur
“tapi…”
“aku tau kau masih trauma pada pisau. Kau duduk saja, aku yang masak ok?” Yesung pun mengelus pucuk rambut Hye Na dan memulai aktivitasnya memasak.
“yaa.. Yesungie~ kau salah cara memotong sayuran itu” celetuk Hye Na menghampiri Yesung dan ketika memegang pisau itu ia pun menjatuhkannya.
“Hye Na…”
“Aku bisa… pasti lagipula aku tidak ingin menyusahkanmu” tegar Hye Na
“tenang,, dan ambil pisau ini kau pasti bisa” Yesung pun memberikan pisau itu dan Hye Na menerimanya. “aku..aku tidak takut lagi… hyaaa~” Hye Na pun memeluk Yesung karena kegirangan.
“Aissh~ kau memelukku tapi kau masih memegang pisau kau mau membunuhku, huh?” canda Yesung di sertai tawa Hye Na yang meledak.

***

“Yesungiee~~” Hye Na pun menarik selimut. “wae??” Yesung pun langsung bangun karena tidak biasanya Hye Na begini
“ayo cepat mandi~~ dan ingat kau tidak boleh bekerja hari ini. Kita habiskan waktu bersama, ok?” Hye Na pun tersenyum manis.
“kau sakit?” tanya Yesung memeriksa kening Hye Na. “oppa apaan sih,,, sana mandi” Hye Na pun mendorong Yesung ke kamar mandi.
“aku sudah menyiapkan semua perlengkapan” seru Hye Na
“kau kenapa sih?” tnya Yesung. “kita akan ke rumah mu oppa, aku akan berkunjung ke rumahmu. Aku tau aku terlambat untuk mengunjungi ayahmu karena ayahmu” belum selesai Hye Na berbicara Yesung pun menyelak duluan “baiklah…  aku tau. Kajja”  Yesung pun menarik tangan Hye Na masuk ke mobil

***
“oppa ini kenapa kita ke Myundong??” Yesung pun terdiam dan menarik tangan Hye Na menuju suatu tempat.
“ini kan pohon permohonan” Bisik Hye Na lemah, pikirannya kembali melayang-layang
“mau menulis lagi?” tanya Yesung, Hye Na pun menerima kertas yang di berikan Yesung dan menuliskan beberapa kata.
“selesai” Hye Na pun menaruh kertas di ranting pohon itu dengan perasaan senang.

Yesung pov
“ayoo naik ke atas bukit, ada yang ingin ku tunjukan padamu” aku pun menggenggam tangan Hye Na naik ke atas bukit
“lihat” aku pun menunjuk sebuah pemandangan matahari terbenam di depannya dan Hye Na.
Hye Na tersenyum dengan pemandangan di depannya. Aku senang dia tersenyum seperti itu, sudah lama aku tak melihat senyumnya. Aku tau bahwa senyumnya itu hanya diberikan oleh Siwon seorang.
“Oppa” tanya Hye Na padaku membuyarkan semua lamunanku. “sangat indah. Terimakasih membuatku bahagia hari ini” lanjut Hye Na.
“Aku mencintaimu, sudah berulang-ulang kali aku mengataknnya. Aku ingin jawabanmu?” tanyaku gugup. Jujur saja, Aku takut menyakiti perasaanya.
 ‘Hey pipinya terlihat semburat merah, apakah dia benar-benar menyukainya’ sorakku melihat perubahan wajah Hye Na. “aku tak tau, tapi sepertinya aku mulai menyukaimu har ini”
“baiklah sebaiknya kita pulang. Lihat wajahmu memerah pasti karena kedinginan” ucapku yang sukses membuat pipi Hye Na memerah.
Yesung pov end

Hye Na pov
“baiklah sebaiknya kita pulang, lihat wajahmu memerah karena kedinginan” ucap Yesung yang membuatku malu setengah mati. itu pasti bukan kedinginan, ini pasti karena Yesung. Tuhan…
Kami pun menuruni bukit dan masuk ke mobil. Pulang ke rumah tepatnya ke rumah Yesung. Sungguh aku memang bukan istri yang berbakti bahkan aku tak sempat mengunjungi mertuaku sebelum ayah Yesung telah tiada, pikirku
“ayoo sudah sampai” ucap Yesung. “Rumah ini tak banyak berubah sama seperti dulu” pikirku
Flashback
“satu dua tiga… aku akan menemukan kalian” teriak Yesung, aku pun bersembunyi dan
“sstttt” bisik Siwon menutup mulutku dan menundukkan kepalanya. “kau masa sembunyi disitu nanti ketahuan Hye Na” bisik Siwon
“yaaaa kalian ketemu. Holeeee” teriak Yesung. “aissh kau sih Hye Na berisik” ujar Siwon menyalahkanku
“apa kau bilang?” tanya Hye Na balik
“yaaa kalian berdua memang belisik” seru Yesung menjulurkan lidahnya.
Flashback end
“Yesung, Siwon  dan aku masih umur 5 tahun waktu itu. Kenangan yang indah bahkan aku masih mengingat bagamana cadelnya Yesung” gumamku.
“ayoo masuk” ajak Yesung, aku pun masuk dan segera menuju dapur sedangkan Yesung pergi mandi

Setengah jam kemudian
“taraaaaaaaaaaa” teriakku melihat Yesung sudah rapi dari kamar.
“kau menyiapkan semua ini” tanya Yesung menatapku tak percaya. Aku pun mengangguk kecil.
“mulai sekarang dan seterusnya aku yang akan memasak, dulu aku sangat bodoh~ sudah satu tahun kita menikah, aku belum memasakkan untukmu” ucapku menundukkan kepala. Aku sangat bersalah. Yesung yang selama ini perhatian, kemana selama ini aku.
“terimakasih untuk semuanya” bisikku kemudian mencium pipi Yesung sekilas, ‘omo apa yang ku lakukan’ batinku
“aku mau mengambil minum dulu” ucapku lari terbirit-birit ke dapur meningga Yesung yang masih mematung
Hye Na pov end

Author pov
Hye Na dan Yesung makan dalam diam. Menyembunyikan suatu di perasaan mereka.
‘otteoke?? Apakah Yesung marah padaku. Dia tak mengajakku bicara’ pikir Hye Na menatap Yesung sekilas dan memain-mainkan sendok.
‘kenapa Hye Na hari ini melakukan suatu yang benar-benar membuatku bingung, ada apa dengannya’ pikir Yesung”
“aku sudah selesai makan” Hye Na pun memecahkan keheningan yang menyelimuti mereka. “kalau sudah selesai panggil aku, aku di kamar” lanjut Hye Na beranjak dari duduknya.

Hye Na pov
“sudah selesai…” ucapku menutup sebuah buku dan memasukkannya ke tas, matanya pun tertuju ke arah buku tipis yang sudah ku beli dulu.
“aku melakukan semua itu tidak dalam buku, aisssh aku tak bisa memberikan morning kiss tadi, aku bahkan sangat gugup, bahkan tadi pun mencium pipinya aku malah langsung kabur” desahku menutup buku itu.
“sebaiknya aku merapikan pakaian sajalah” aku pun membuka kopernya dan Yesung, memindahkan semuanya ke dalam lemari besar.
“chankkaman” mataku tertuju pada suatu tas kecil.
‘mantel hitam, mantel ini’ aku pun memeriksa mantel ini.
‘darah ada darah, darah ini kering’ batinku berteriak. pertahananku runtuh, aku tak bisa berpikir jernih.
Aku pun keluar dan menghampiri Yesung yang masih berada di ruang makan. “mantel ini punyamu?” tanyaku dengn suara agak bergetar.
“bu..bukan” jawab Yesung.
Aku sungguh tak percaya apa Yesung pelakunya. Orang bermantel hitam yang berada di belakang orang bertopeng itu. “tatap mataku oppa. Jujurlah” ucapku tak sabar menahan emosi yang sudah meluap-luap
“baiklah,,, itu memang aku. Tapi aku…”
“KAU… AKU TAK MAU MENDENGAR PENJELASANMU” aku pun pergi berlari ke kamar. aku mengurung diriku dan semua perasaanku.
“dengarkan aku… itu tidak seperti pikiranmu” Yesung pun mengetuk-ngetuk pintu.
“pergii… kau menghancurkan hidupku” teriakku.
Flashback
“aku akan menjagamu, aku janji. Walau eomma appa mu dan Siwon tak ada, aku masih ada Hye Na” Yesung pun memegang tanganku dan menatapku lama
“aku tak tau” ucapku ragu sambil memegang cincin pemberian Siwon. “maaf aku tapi…. Baiklah kita menikah asalkan aku tetap memakai cincin ini. Kau bisa mendesain cincin pernikahan untukmu sama persisi seperti ini” lanjutku
“baiklah, asalkan aku bisa menjagamu”
Flashback end
“itu semua bohong” gumamku. Pandanganku kabur karena air mata yang membahasi pipiku ini.
Twinkle twinkle little star~
Aku menghampiri laci dekat tempat tidur, sungguh aku malas mengambil ponsel itu.
Sender  : No Number
Waktu yang bagus untuk membunuhmu bukan. NOW !!!
PRANGGGG
Aku menoleh ke arah kamar mandi yang berada di kamar ini juga.
“kita bertemu lagi” ucap seorang bertopeng itu dengan suara beratnya.
“PERGIIIII” teriakku melemparkan lampu tidur ke arahnya tapi sial tapi tidak mengenainya.
“silahkan nona, kau takkan bisa membunuhku tapi aku yang membunuhku.” Ancamnya.
‘tak ada suara gedoran lagi, semenjak si topeng brengsek ini datang, Yesung benar-benar bekerja sama dengannya’ pikirku.

BRAKKKKK
“JANGAN KAU SAKITI DIA” teriak Yesung memukul orang bertopeng itu dari belakang dengan tongkat basebollnya.

Yesung pov
“argggh sial, aku tidak membuang mantel itu” gumamku aku pun mengetuk-ngetuk pintu kamarku tetap saja Hye Na tak mau membukakannya untukku. ‘ah sudah biarkan dia sendiri Yesung’ pikirku berhenti menggedor pintu.
Pesan masuk
Sender : No Number
orang yang kau sayangi akan mati sekarang juga, sama seperti ayahmu yang akan berakhir disini juga
“SIAL” aku pun segera mendobrak pintu ini dan sia tak bisa. Aku pun segera berlari tepatnya di belakang rumahku.
“arrrrghhhh dia sudah memecahkan kaca, dia pasti sudah masuk” aku pun segera masuk tanpa membawa apapun. Di pikiranku hanya satu Hye Na
“KAU BERHENTI” teriakku memukul si orang bertopeng itu dan menghampiri Hye Na yang ketakutan. Aku pun dengan sigap mengambil tongkat baseball ku dan memukulnya dengan keras.

Author pov
“kau berani melawanku, rasakan ini” orang bertopeng itu pun menusukkan pisaunya ke badan Hye Na tapi dengan sigap Yesung langsung memeluknya.
“arrrrgghhh” Yesung pun terkena tusukan itu dari belakang tepatnya di punggungnya.
“hahahahah pasangan yang sangat memilukkan” tawa orang bertopeng itu maju berapa langkah sedangkan Yesung tetap kukuh memeluk Hye Na hingga mereka terpojok di tembok.
“kenapa kau yang tertusuk, aku sangat menginginkan Hye Na yang tertusuk bukan kau” Orang bertopeng itu pun menjambak rambut Yesung hingga Yesung berbalik ke arahnya dan berdiri tegak. Orang bertopeng itu pun membuka topengnya.
“Sooyoung” bisik Hye Na pelan. “hai temanku” ucap Sooyoung tersenyum evil.
“siapa kau?” ucap Yesung agak tertahan karena rambutnya masih dijambak oleh Sooyoung.
“HA KAU TAK INGAT AKU, LIHAT AKU BAIK-BAIK” teriak Sooyoung mendekatkan wajahnya ke Yesung.
“Ryeowook Noona” tanya Yesung tak asing dengan wajah Sooyoung.
“bukan bodoh! Aku adalah Sooyoung tepatnya kembaran Ryeowook onnie. Aku ingin balas dendam padamu! Kau membuat Wookie Onnie MATI!!!!” teriak Sooyoung menatap tajam Yesung.
“maafkan aku, aku sungguh tak tau”
“kau dan ayahmu sama saja. Onnie bunuh diri karena pelecehan ketika dia menjadi dosen di tempat kuliahku. Dan kau tau, kalian sama sekali tidak mencari orang yang telah melakukan itu pada kembaranku” teriak Sooyoung
“kami memang tidak menemukannya sulit sekali kau tau?” banta Yesung mencoba membela dirinya yang tak bersalah.
 “aku tidak peduli. Aku benci melihat kau dan ayahmu bahagia!!!” karena… KAU TAU? AKU TAK PUNYA KELUARGA SELAIN DIA” marah Sooyoung, Sooyoung pun menarik kembali pisau yang menancap di dada Yesung dan kembali menusukkan ke dada Yesung tapi dengan sigap Hye Na membalikkan badannya sehingga ia yang tertusuk
“arrrggh” jerit Hye Na. “kau temannku tak ku sangka kau di balik semua ini Sooyoung” lanjut Hye Na
“dendam ku jauh lebih besar di bandingkan pertemanan kita yang konyol” jawab Sooyoung enteng. “aku takkan membiarkan orang bahagia padahal aku menderita” lanjut Sooyoung tersenyum puas.
“kau seharusnya jangan melindungiku Hye Na!!” Yesung pun memeluk Hye Na yang sudah tertusuk. “karena kau suamiku oppa” bisikku dengan suara lemah
“SIAL…. KAUUUU” yesung pun bangkit dan mengambil pisau di tubuh Hye Na dengan pelan-pelan dan dengan sigap ia langsung menusukkan pisau itu ke tubuh Sooyoung.
“DAMN….” Ucap Sooyoung.
“KAU… TAKKAN KU BIARKAN HIDUP” ancam Yesung dia pun menusukkan pisaunya dan membanting Sooyoung ke kaca sehingga tubuh Sooyoung terpental hingga ke pekarangan rumah Yesung..
***
Yesung pun menghampiri Hye Na yang sedang meringkuk dekat lemari sambil memeluk tasnya. “ayoo pergi” Yesung pun menggendong Hye Na
“arrrggghhh kenapa tidak bisa jalan?” Yesung pun mencoba menyalakan mobilnya tapi mobil itutak kunjung menyala. “Damn dia mengempeskan ban mobilku” Yesung pun segera menggenong Hye Na keluar mobil dan berlari ketika melihat sesosok perempuan yang bangkit kembali
“oppa kenapa kau berlari, pelan-pelan saja” tanya Hye Na dengan suara lemah. “dia d belakang kita, tutuplah mulut Hye Na” ucap Yesung tetap berusaha tenang.
Yesung menatap truk yang masih melaju jauh di depannya. Dia kelihatan berfikir dan malah berlari menuju arah truk itu datang.
 “oppa , appa yang kau lakukan di depan truk harusnya kita harus menyingkir” ucapan Hye Na di acuhkan loleh han aku takut’Yesung begitu saja. ‘apakah Yesung oppa benar-benar akan bunuh diri dengan cara ini. Tuhan apakah ini akhir hidup kami’ batin Hye Na da pun menutup matanya ‘tak apa aku mati seperti ini setidaknya Yesung oppa masih di samingku’
Dan….
BRUKKKK
Sooyoung pun tak sempat menghindar dari mobil di depannya, sedangkan Yesung segera menghindar dengan cepat. Sooyoung pun terluka hebat sedangkan Yesun buru-buru berlari dar tempat kejadian.
Yesung dan Hye Na pun berjalan pelan menyusuri malam yang sepi.
“maaf membuatmu takut, aku takkan memiarkan kau mati” bisik Yesung pelan kemudian menghembuskan nafasnya. “bertahanlah, aku akan membawamu ke rumah sakit” lanjut Yesung
“oppa… nyanyikan aku sebuah lagu ketika aku di rumah sakit” pinta Hye Na
Mianhae jeongmal mianhae
Yi malchochado mianhae
Chomsimyeon urin modu ilke dwildenikka
Sarangcham apeuda neomu apeuda
Swimeobsi nal utkehago ggeutobsi nareul ulrinta
Sarangcham uhseumta jeongmal duryeomta
Jebal yije geuman ggumeul ggaeke haejwseumyeon johketda
“aku suka suaramu, itu lagu ciptaanmu kan?” tanya Hye Na
“heummb~ aku membuatnya ketika menemanimu di rumah sakit dulu” jelas Yesung
“Jeongmal Gomawo~ bawa aku ke makam Siwon oppa, ku mohon” pinta Hye Na. “tidak, kau harus ke rumah sakit” tolak Yesung mentah-mentah. “aku tidak bertahan lama lagi oppa,ketika tiba dimakamnya bilang ‘aku sangat mencintai Siwon Oppa, aku beruntung pernah mengenal namja sepertinya’ “ pinta Hye na dengan suara serak.
“aku tau, dan dia tau pasti kau mencitainya” bisik Yesung. Yesung tahu bahwa Hye Na hanya mencintai Siwon bukan dia.
“aku juga sangat mencintaimu” bisik Hye Na pelan namun dapat Yesung dengar. Ia pun mencium bibir Yesung dengan lembut, menuangkan semua perasaan yang Hye Na pendam Selma satu tahun yang ia jalan bersama Yesung
 “Saranghae” bisik Hye Na di sela ciuman mereka. sebuah kata yang singkat namun penuh dengan makna. Nafasnya melemah makin melemah “terima kasih untuk semuanya. Maafkan aku, aku merasa bahwa aku sangat menderita di banding kalian semua. Tapi aku baru tau ternyata kau jauh lebih menderita dariku. Maafkan aku telah kekanak-kanakkan. Mianhae jeongmal Mianhae” bisik Hye Na, Hye Na pun menghembuskan nafas terakhirnya.

***
Yesung memandang rumah Hye Na, yaah mereka kembali sesuai dengan janji Yesung. Yesung pun masuk dan menidurkan Hye Na di ranjang.
“Aku sendirian.” Bisik Yesung dia pun mengeluarkan tas yang di bawanya tadi. Yesung pun mengelus pipi Hye Na pelan dan memandang kamarnya. “aku juga mencintaimu Hye Na, terima kasih. Walau aku mendengarkannya satu kali. Tapi itu berarti kau tau” bisik Yesung menatap wajah istrinya lama.
“taukah kau kamar ini begitu berarti ketika kau membangunkan ku tadi pagi” bisik Yesung dia pun memandang tas istrinya yang di peluk oleh Hye Na.
“ini juga tas yang kau pakai ketika kita ke Myundong tadi, itu bagiku kencan kita yang pertama karena kau sangat ceria saat itu” Yesung pun mengambil tas Hye Na dari eplukan Hye Na dengan pelan-pelan dan membukanya.
“My Diary” bisik Yesung tak percaya ia pun membuka buku itu

8 january 2005
Aku sangat senang~ Siwon oppa melamarku. Aisssh~ aku tinggal menunggu eomma dan appa datang serta aku akan menceritakan pada Yesung dan Sooyoung juga

12 january 2005
Aku  terbaring di sini, dia pergi. Siwon oppa pergi meninggalkanku, kenapa? Kenapa pria bertopeng itu tidak membunuh juga

13 january 2005
Lihat Yesung menyanyikan sebuah lagu untukku. Tuhan kenapa jantungku berdebar-debar. Biasanya tidak begini kan

20 january 2005
Yesung melamarku. Teman kecilku yang cadel melamarku. Aku tak tau apa yang ku rasakan. Aku trauma, aku takut Yesung akan menderita karenaku.

25 january 2005
Lihat semua menunggalkanku Siwon Oppa pergi, Eomma Appa pergi. Semua pergi. Tuhan kenapa kau berikan cobaan berat padaku? Aku tak kuat bunuh saja aku!

Yesung pun membalikkan buku itu dan tertera tanggal 25 january  2006 “ini baru dua hari yang lalu” bisik Yesung mulai kembali membaca
25 january 2006
aku tidak boleh begini, aku sudah menjadi istri Yesung, aku akan menjadi istri yang baik. FIGHTING!!!

yesung pun menangis, yaaaah disitulah Hye Na mulai berubah ketika Yesung sedang memasak untuk Hye Na

26 january 2006
Aku akan ke rumah orang tua Yesung, sangat telat mungkin tapi setidaknya aku akan membuat Yesung senang.
“jadi ini alasan dia” bisik Yesung memegang erat buku diary Hye Na

26 january
Hey aku sangat suka hari ini, aku menulis buku harianku di rumah Yesung. aihhh~ aku sangat rindu suasana rumah ini, penuh kenangan~ dan aku sangat malu ketika memberikan ciuman di pipi Yesung.  itu pertama kalinya bagiku. Aihhh mungkin setelah ini aku akan lebih sering member Morning Kiss padanya. FIGHTING!!
“dia sudah berusaha, dia sudah berusaha. Terima kasih Hye Na” bisik Yesung mengelus pipi Hye Na. ia pun memasukkan buku itu kembali ke tasnya dan tunggu apa ini
“panduan menjadi istri yang baik??” Yesung pun membuka lembar pertama. Di sana terdapat foto Hye Na dengan Siwon. “aku akan hidup bahagia dengan Siwon Oppa”  Yesung pun termenung melihat tulisan ini. ‘Hye Na menderita karena aku’ pikir Yesung dia pun membuka lembaran demi lembaran hingga halaman terakhir. Terdapat foto Yesung dan Hye Na ketika di bukit.
“impianku semenjak hari ini adalah menjadi istri yang baik untuk Yesung. aku sadar ketika melihat gadis mungil yang kehilangan ibunya. Aku ingin sekali punya anak sepertinya”
“Yesung oppa maukah kau mengabulkan impianku? Aku ingin menjadi Istri yang baik dan aku ingin mempunyai anak, pasti anak kita cantik dan tampan seperti ibu dan ayahnya yaitu kau Yesung. kita akan hidup bahagia sampai tua nanti”
“Maaf selama ini aku memang bodoh, membiarkan waktu terbuang selama satu tahun ini. Tapi biarkan aku mewujudkan impianku. Membuat rumah ini menjadi indah dan ramai karena anak kita nanti. Saranghaeyo Kim Jong Woon”
Tanganku bergetar membaca tulisani tu. Kenapa kenapa Hye Na harus meninggal secepat ini. Aku belum mewujudkan cita-citanya.
“Maafkan aku Hye Na, aku tak bisa mengabulkan semua itu. Nado saranghae Park Hye Na… ani Saranghae Kim Hye Na” Yesung pun mencium bibir Hye Na dengan lembut

***

Yesung pun menggali lubang di makam Siwon dan membaringkan Hye Na disebelahnya. “badanmu masih utuh Siwon. Kau masih tetap tampan” ujar Yesung memperhatikan tubuh Siwon di tanah.
“dia mencintaimu kau tau? Bahkan da menderita sekali tak ada kau” bisik Yesung berbicara pada Siwon
“maafkan aku tak bisa menjaga Hye Na”

Flashback
“Hyung cepat ke rumah Hye Na. kami dalam masalah”ucap Siwon lemah. “Aku akan segera ke sana Siwon” jawab Yesung yang segera masuk ke mobilnya. Dan melaju dengan cepat ke rumah Hye Na tak peduli hujan deras menerpanya.
“Siiwon…” teriak Yesung ketika masuk ke rumah Hye Na dengan mantel hitam yang basah karena hujan. ia terkejut dengan keadaan rumah yang berantakan di tambah dengan Siwon yang terluka parah.
“aku akan membawamu ke rumah sakit” Yesung pun dengan cepat menarik lengan Siwon
“tidak, lebih baik kau selmatkan Hye Na, orang jahat itu di kamar Hye Na. cepat” titah Siwon.
“tapi…. Hyung ku mohon. Aku tau kau mencintainya. Bahagiakan dia ku mohon Hyung”
“baiklah aku berjanji” Yesung pun segera melesat menuju pekarangan rumah Hye Na untk masuk dari belakang.
Flashback end

Yesung pun menangis, janjinya pada Siwon tak bisa Yesung tepati. “bodoh” ucap Yesung merutuki dirinya sendiri. pandangannya pun meredup. Yesung pun terjatuh tepatnya terjatuh di lubang makam Siwon dan berbaring di samping Hye Na.

***

“durududududu.. Onnie..” seorang gadis kecil mengetuk pintu rumah Hye Na
“permisi” ucap appa dari gadis itu.
“Jaejoong mungkin Hye Na dan Yesung sedang pergi. Sebaiknya kita pulang saja” saran istri Jejoong
“hmm mungkin kau benar Hye Rin, Min Rin ayo pulang. Ummamu bilang mungkn mereka tak ada di rumah.
“Andweee” gadis kecil itu pun atau yang di panggil Min Rin berlari ke pekarangan rumah Hye Na.
“UMMAAAA APPA LIHAT” teriak Min Rin
“astaga….” Hye Rin atau Ummanya Min Rin pun mendapati sebuah makam yang berisi Hye Na, Yesung dan satu namja yang tidak di kenalnya.
“umma, onnie kenapa?” tangis Min Rin memeluk eommanya.
“Sudah lebih baik kita tutup lubang itu kembali” saran Jaejoong. Mereka pun mengambil sekop dan menutup kembali lubang itu dengan tanah.
Epilog~~
“yaaa oppa kemarikan” pinta seorang yeoja. “yaaa kau jangan tertawa melihatku menderita, bantu aku Siwon Oppa” yeoja itu pun mengerucutkan bibirnya. Siwon pun segera mengejar Yesung.
“yaaa Yesung Oppa, Siwon Oppa kalian malah bekerja sama mengerjaiku. Awas kalian” yeoja itu pun yang tak lain Hye Na mengejar Siwon dan Yesung.
Suasana yang membahagiakan memang, berbeda dengan suara teriakan di alam yang lain
“AAAAAAAAAAAAAAAAA” jerit seorang yeoja yang sedang ditarik oleh suster agar diam
“jangan kurung aku. Aku tidak gila…. BAWA AKU PERGI DARI SINI, ATA TIDAK KALIAN AKAN KU BUNUH, HWAHAHAH” teriak yeoja itu yang tak lain adalah Sooyoung

END
Gimana? Gimana? Happy ending atau Sad ending menurut kalian?? Mianhae kalau akhir-akhirnya begini. Aku masih baru nulis di FF mystery kaya ginian. Makasih yang uda baca. Semoga memuaskan J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar