Jumat, 02 Maret 2012

[FANFICTION] Soledad


Author                  : Hanazuka_Rin aka Park Min rin
Judul                     : Soledad
Main Cast            : Kim Ki Bum
                                Kim Hyorin
Genre                   : #bingung
               
                Annyeong yeorobuuun !!! kembali lagi dengan saya…. Ada yang kangen ??? hehheheheh saya bawa FF lagi(?) #tebarsenyumKibum . semoga tidak membosankan…
HAPPY READING !!!!

***

                Beginikah rasa mencintai ? tatapannya yang membuatku seketika membujur kaku. Senyumnya yang membuatku senantiasa hangat. Pandangannya seolah-olah membuatku tak bisa berpaling darinya. Dadanya yang bidang sangat nyaman ketika memelukku menghantarkan semua rasa hangat dan kasih sayangnya. Tapi apa daya cinta kadang tidaklah selalu berakhir dengan bahagia, walau seberapa kerasnya perjuanganmu, seberapa sakitnya penderitaanmu, dan seberapa lamanya kau menunggu, bahkan seberapa besar tulusnya cintamu. Cinta adalah tetaplah takdir dan kehendak Tuhan yang menciptakan kita. Kita hanya bisa berharap, menanti dan menunggu …  ketika saatnya tiba , kau akan tau cinta itu akan menyakiti mu atau membuatmu bahagia,,,

                Sinar matahari masuk lewat celah-celah jendela, membuat seorang yeoja menggeliat dan menutupi semua wajahnya dengan selimut.
KRING KRING KRING
Yeoja itu pun menggeliat kemudian tangannya beralih ke arah jam wekernya dan mematikannya, kemudian kembali ke aktivitas awalnya yaitu tidur.
“YAAA KIM HYO RIN KAU MAU MEMBOLOS HARI INI??” teriak seorang wanita paruh baya berusaha membangunkan anaknya. “umma 5 menit lagi” jawab Hyo Rin itu kemudian menutupi wajahnya lagi dengan selimut. Umma-nya pun hanya bisa menggelengkan kepalanya dan keluar dari kamar anaknya.
KRING KRING KRING
“aisssh ~~ jam weker ini membuatku gila” teriak Hyo Rin itu bangun dari tidurnya dan mematikan jamnya. Sesaat dia terpaku melihat jam itu.
O7.30
“KYAAAAA UMMA INI UDA JAM SETENGAH DELAPAN …” Hyo Rin pun segera melesat ke kamar mandi dan mencuci muka sekedarnya kemudian berganti pakaian seragam dan turun ke lantai bawah.
“umma aku pergi dulu. Annyeong !!” pamit Hyo Rin sambil menggigit sarapan roti yang di buatkan ummanya. “yaaa Hyo Rin,, aissh kau ini tidak sopan pada orang tua” teriak ummanya melihat anaknya pergi seenaknya

At School
“lari keliling lapangan pokoknya ngga ada ampun-ampunan lagi buat kamu Hyo Rin” teriak Park Sosaengnim sambil menunjuk lapangan sekolah.
“tapi sosaengnim, tadi tuh sosaengnim ada sedikit halangan, tadi tuh ya saya bantuin nenek lagi jatuh terus akhirnya saya anterin ke rumah, eh saya dapat makanan banyak. Enak banget tau bu” jelas Hyo Rin panjang lebar kali tinggi #author stress mau Try Out TT.TT otak rada oon
“terus kenapa kamu ngga langsung ke sekolah, mana enak-enakan makan di sana?” tanya Park sosaengnin jengkel atas alasan yang sering di lontarkan oleh Hyo Rin
“iya di sana ada sushi, jjangmyeon, terus kimchi, eh ternyata saya malah gigitin bantal” dengus Hyo Rin. “menyebalkan bangetkan sosaengnim?” lanjut Hyo Rin menatap sosaengnimnya yang diam terpaku menatap Hyo Rin tajam.
“Kim Hyo Rin” panggil Park Sosaengnim
“nee?” Hyo Rin pun senyum-senyum barangkali kali ini dia tidak di hukum oleh sosaengnimnya yang galak sejagat sekolah.
“karena kamu telah makan banyak di mimpimu, jadi kamu tidak akan saya hukum lari keliling lapangan 20 kali, tapi kamu akan lari lapangan 50 kali. Dasar anak bandel!!” teriak Park Sosaengnim terlihat urat-urat nadinya mulai tercetak jelas (?) sedangkan Hyo Rin terdiam mendengar teriakan sosaengnimnya.
“YAAA SAYA SURUH LARI MALAH DIEM, MAU IBU TAMBAH??!!” teriak Park Sosaengnim emosi.
“ani…ani” Hyo Rin pun segera ngibrit dan menuntaskan misi(?)nya.

***

“Hyo Rin-ah yuuuk pulang” Hyo Rin pun memasukkan bukunya ke dalam tas dan menghampiri teman-temannya.
“permisi Nona Kim Hyo Rin” sapa seorang namja. Hyo Rin pun membalikkan tubuhnya dan menatap wajah orang yang memanggilnya.
“nugu?? Ada urusan apa?” tanya Hyo Rin takut, dia berpikir jangan-jangan orang yang nagihin hutangnya karena kalah taruhan game kemarin lusa.
“joneun Kim Ki Bum imnida. Bangapta” sapa namja itu menundukkan kepalanya.
“ada urusan apa?”
“aku… aku ingin menjadi temanmu Nona. Maukah kau menjadi temanku?” jawab Kibum melontarkan senyum manisnya. Amat manis sampai membuat Hyo Rin terpaku sesaat dia pun dengan cepat menggelengkan kepalanya dan lari terburu-buru menghindari namja itu.

***

“yaaaa Hyo Rin-ah. Kim Hyo Rin” panggil seorang namja menghampiri Hyo Rin. Hyo Rin pun mengelak dari panggilan namja itu sesembari menutup kupingnya karena bosan mendengar ucapan namja itu.
“nuguya? Aku tidak mengenalmu Mr. Kim Kibum” balas Hyo Rin mempercepat langkahnya. Tapi sayangnya langkah Kibum lebih cepat dari Hyo Rin.
“aku hanya ingin menjadi temanmu. Apakah tidak boleh?” tanya Kibum lagi-lagi dengan melontarkan senyum terbaiknya. Entah sudah berapa kali Kibum mengatakan kalimat itu berulang-ulang bahkan bagi Hyo Rin dia itu seperti kaset yang di setel ulang.
“omoooo Kim Kibum neomu kyeopta” teriak para yeoja di sekolah Hyo Rin. “yaaa Hyo Rin jangan kau sia-siakan namja tampan itu” teriak yeoja yang lain mengaggumi Kibum. Kibum pun sedikit menundukkan kepalanya meminta maaf, karena dialah yang membuat yeoja-yeoja di sekolah HyoRin ribut. sesekali dia pun melontarkan senyum dengan enggan. #sumpah gue kangen Kibum >.<
“kyaaaaa senyumnyaaaaaaaaaa” teriak para yeoja makin histeris kemudian mengerubungi Kibum sedangkan Hyo Rin berusaha keluar dari kerumunan para yeoja yang sadis menurutnya.
“good bye Kim Ki Bum, pai pai” Hyo Rin pun melambaikan tangannya ke Kim Kibum dan tersenyum menang.

***

“Hyo Rin-ah, bagaimana kalau namja yang sering menunggumu itu buatku saja?” tawar teman Hyo Rin. Hyorin pun menoleh dengan memsang wajah amat senang dan mengiyakan permintaan temannya. Sontak para yeoja di sana pada kegirangan. Hyorin pun keluar sambil bersembunyi di balik Hyunnie. Sesekali dia pun melirik gerbang memastikan namja itu tidak datang.
“sepertinya tak ada, biasanya sebelum kita keluar kelas pasti sudah ada teriakan para yeoja disini” jawab Hyunnie memastikan, “ahhh akhirnya bisa tenang juga aku” lega Hyo Rin mengendurkan bahunya. Tiba-tiba ada hembusan nafas di lehernya. “tenang kenapa?” tanya seseorang di balik badan Hyo Rin
“KYAAAAAAAA” teriak Hyo Rin reflex memukul Kibum dengan keras. Kibum pun pun mengelus bahunya yang terkena pukulan Hyo Rin.
 “kau ngapain disini. Aku sudah bilang kau pergi. Aku tidak mengenalmu kau ini salah orang” teriak Hyo Rin sambil menatap tajam Kibum, mata Hyorin mulai berair “aku mengganggumu?” tanya Kibum tersenyum miris dan meninggalkan Hyorin.

***

“Hyo Rin kau apakan Kibum kami huh?” tanya segerombolan yeoja menghampiri mejaku. ‘Huh apa dia bilang Kibum kami, memang Kibum barang apa’ pikir HyoRin menatap kesal ke arah gerombolan yeoja itu.
“siapa kalian,, berhak menyalahkanku?” bentak Hyorin kesal. Mereka pikir memang bukan mereka saja yang rindu dengan namja itu, sejujurnya aku juga rindu dan khawatir dengannya. Karena sudah tiga hari namja itu tidak muncul lagi.
“mwo? Jangan bangga yah, namja tampan itu tidak setara dengan kau. Kau wanita yang tak punya etika kan? Sedangkan Kibum?! Aku yang pantas mendapatkannya” teriak pimipinan gerombolan yeoja itu,, ‘ cih yeoja ini berani melawanku, lihat saja muka kalian akan tambah cantik setelah ku tinju ‘ pikir Hyo Rin tersenyum evil tangannya mengepal  dan siap-siap mengarahkan tangannya ke muka yeoja itu……. tiba-tiba suara teriakan menghentikan Hyo Rin seketika
“KIM HYO RIN KELUARLAH” teriak seorang namja yang tak asing suaranya. Apakah aku bermimipi, pikir Hyorin, sesembari mencubit lengannya. Dia pun segera melesat keluar diikuti gerombolan yeoja tadi yang ikut penasaran juga.
“Mianhae, aku waktu itu…” belum selesai Hyorin berbicara dia menyodorkan sekuntum bunga mawar putih pada Hyorin, sesembari tersenyum seperti tak ada masalah yang terjadi sebelumnya
“aku hanya ingin menjadi temanku, aku memang lebih tua 1 tahun darimu umurmu 17 tahun kan?” tanya Kibum melontarkan senyumnya. Hyorin hanya terpaku tepatnya terharu atas perbuatan yang telah di lakukannya hari ini. Memang aku jahat sampai membentaknya dan mempermalukannya di depan orang, pikirb Hyorin
“Chingu gomawo~~” ucapku tulus mengulurkan tanganku padanya. Kibum pun membalas uluran tangan Hyorin dan tunggu dia menarik tangan Hyo Rin agar lebih dekat dengannya. Dia pun mendekatkan ke wajahku, Omooo dia mau apa~~
“saranghae nae chingu~ gomawo” bisiknya nyaris tak terdengar, hembusan nafasnya membuat Hyorin membeku seketika, kemudian Hyorin pun mengerjap-ngejapkan matanya berulang kali. Dan sekali lagi Kibum melontarkan senyumnya, yang membuat yeoja-yeoja histeris dan bahkan hatiku pun juga menjerit !!!

***

“ YAAAAA KAU KENAPA DI RUMAHKU ?????!!! “ teriak Hyorin menunjuk namja di depannya. Namja itu pun hanya mengangkat bahunya tanpa memberikan komentar apapun dan kembali masuk ke kamarnya, ani tepatnya kamar di sebelah Hyorin. Hyorin pun menatap namja itu dengan tatapan horror sekaligus tak percaya, ia pun segera melesat ke menuruni tangga dan menghampiri umma-nya yang sedang menonton televisi dengan tenang
“ UMMMAAA,, ADA NAMJA DI ATAS ?? pasti dia menyelinap ke sini. Umma~~ usir dia “ rengek Hyorin sambil melipat dadanya kesal. “ umma ppali~~ “ lanjut Hyorin memaksa Umma-nya menaiki tangga.
Kibum pun keluar dari kamar Hyorin pun langsung berteriak “ lihat umma, namja ini menyelinap masuk !!! “ teriak Hyorin beralih melepas tangan Umma-nya dan mengambil alih lengan Kibum untuk menyeretnya keluar.
“ sayang~~ dia tinggal di sini sekarang, memangnya kamu ngga lihat tadi malam “ jawab Umma-nya menjawab semua kebingungan anaknya. Hyorin pun hanya menatap Umma-nya kebingungan. Bagaimana bisa Umma membiarkan namja masuk ke rumah mereka. Apalagi kamarnya di sebelah Hyorin. Memangnya Umma-nya tak takut kalau Kibum berbuat macam-macam, pikir Hyorin
“ HEH, jangan melamun “ sahut Kibum menepuk bahu Hyorin. Hyorin pun tersadar dari lamunannya. Dan menjaga jarak dari Kibum, Hyorin baru menyadari kalau Umma-nya telah duluan ke bawah. Lagi-lagi Hyorin menatap horror Kibum, Kibum pun membalas tatapan Hyorin dengan senyumannya (lagi).
“ UMMAAAAAAAAA~ “ teriak Hyorin kabur setelah melihat senyuman Kibum.

Dinner Now in Home Hyorin
Hyorin pun mengaduk-ngaduk makanannya dengan malas, lihat jatah makanannya berkurang. Hyorin pun mendengus kesal sesekali menghela nafas panjang.
“ aku selesai makan “ ujar Hyorin meninggalkan meja makan, Umma Hyorin dan Kibum pun hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap Hyorin yang tidak seperti biasanya.
Hyorin pun menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, rasanya ia ingin meledak saaat itu juga. Berpuluh-puluh pertanyaan yang ia ingin ajukan ke Umma-nya serta satu pertayaan yang masih ingin dia bingung. “ kenapa senyumnya membuat Hyorin membeku seketika ?? “

***

Hyorin pun melangkah terseok-seok menuju motor Kibum. Bagaimana bisa kejadiaan sial ini terus berlanjut. ‘ Hyorin tenang kan dirimu ‘ pikir Hyorin sambil menarik nafasnya supaya tidak gugup.
“ kajja “ ajak Kibum sambil menepuk bagian tempat duduk motornya. Kibum pun tersenyum melihat Hyorin naik, siap-siap dia menggas motornya. “ yaaaaa kau tidak ingin pegangan “ tanya Kibum,
“ ani buat apa, aku tak kan jatuh “ sombong Hyorin walau jauh dalam lubuk hatinya dia benar-benar ingin memeluk Kibum dari belakang.
“ baiklah siap-siap “ Kibum pun menggas motornya refleks tangan Hyorin langsung melingkari badan Kibum, diam-diam Kibum terkekeh tanpa Hyorin tau.
“ kita sudah sampai “ sahut Kibum, Hyorin pun tak menjawab, Kibum pun melepas helmnya melihat Hyorn yang benar-benar melamun tetapi tangannya masih melingkari tubuh Kibum dengan erat.
“ Kim Hyo Rin “ panggil Kibum, tak ada jawaban. Kibum pun menaruh punggung tangannya di dahi Hyorin, tidak demam. Kibum pun semakin bingung, dia melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Hyorin. Hyorin pun tersadar dari lamunannya, dan kaget melihat wajah Kibum yang sangat dekat darinya. Kibum pun tersenyum melihat Hyorin yang sudah tersadar. “ sana sekolah “
“ nde? Musiknya tiba-tiba berhenti “ jawab Hyorin turun dari motornya tetap dengan wajah seperti orang kebingungan

Di kelas ~~
Hyorin masih dalam lamunannya. Hyunnie pun duduk di samping Hyorin. Hyunnie pun menatap horror Hyorin. “ saat aku naik motor, aku seperti di putarkan musik yang sangat indah, aku memeluknya dari belakang. Sangat hangat dan seketika musik itu berhenti dan aku melihat wajahnya sangat dekat dengan ku “ ujar Hyorin masih belum sadar atas lamunannya, sedangkah Hyunnie masih bingung dengan ucapan Hyorin yang terkesan seperti dia dirasuki roh.

***

Hyorin pun melamun di atas balkonnya menikmati angin malam, dan tiba-tiba nafas seseorang menjalar di lehernya. “ bintang-bintang di Korea sangat indah yaa! “
“ hyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa “ teriak Hyorin yang buru-buru di sumpal dengan biskuit yang di bawa Kibum. “ yaaaaakhkhjsmhjgg” protes Hyorin dengan mulut yang masih penuh dengan biskuit
“ habiskan dulu makanan yang ada di mulutmu babo~~ “ jawab Kibum mengedarkan pandangan ke langit malam. Hyorin pun mengikuti  pandangan Kibum.
“ tapi bintang-bintang terang ini kalah indah dengan yeoja yang ku cintai “ ungkap Kibum mendongak ke atas. “ bintang itu kamu “ bisik Kibum.
Hyorin pun tertawa dengan keras, “ yaaaaa lelucon yang bagus “ Hyorin pun menepuk bahu Kibum sambil terus tertawa. Kibum pun berdeham dan Hyorin pun berhenti tertawa. Lagi-lagi sunyi, mereka berdua sibuk atas pikiran mereka berdua.
“ eheem… Ku dengar kau ke sini, karena di kirim oleh Aboejimu, kau dari Negara mana ? “ tanya Hyorin memulai pembicaraan. “ aku dari amerika “ jawabnya. Hyorin pun terdiam menatap Kibum
“ jadi, apa hubunganmu dengan Umma-ku kenapa kau harus pindah ke sini dan kenapa kau ingin menjadi temanku ? “ tanya Hyorin menatap Kibum, Kibum pun tersenyum penuh misterius dan mendekatkan (lagi) wajahnya hingga sejajar denganku. “ kau akan tau nanti “ bisik Kibum mengangkat wajahnya dan mengelus pucuk rambut Hyorin dengan penuh sayang dan meninggalkan Hyorin di atas balkon. Lagi-lagi Hyorin terdiam, kemudian menyentuh pucuk kepalanya.
“ aku berharap ingin menjadi bintangmu~~ “ bisik Hyorin

Walkin down the street of Nothingfille
Where our love was young and free
Can’t believe just what an empty place
It has come to be

***

“ Kibum, Hyorin … Umma ingin berbincang-bincang dengan kalian “ panggil Umma Hyorin. Hyorin dan Kibum yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing pun segera menghentikannya dan menghampiri Umma Hyo Rin. Tertama Hyorin dia menghampiri Ummanya dengan takut-takut, tumben-tumbenan Ummanya memanggil atau karena Umma-nya melihat hasil ulangan fisika-nya, pikir Hyorin
“ Hyorin-ah Umma punya berita gembira untukmu “ seru Umma-nya, Hyorin yang memasang tampang serius pun langsung memasang wajah senang sekaligus penasaran. “ Kim Kibum itu adalah Oppa-mu Hyorin, chukkae,,, “ lanjjut Umma-nya menarik lengan Kibum mendekat. Hyorin pun menatap tak percaya Kibum, pelupuknya mulai basah karena sesuatu memaksanya untuk keluar.
“ dongsaeng~~ inilah alasanku tinggal di sini dan mendekatimu selama ini “ jelas Kibum melontarkan senyumnya. Kibum pun mengangkat wajah Hyorin yang basah air mata sesembari mengusapnya. “ Umma jadi ini Oppa,,  jadi Appa mengirimnya ke sini, katakan terimakasih pada Appa, selamat datang Oppa “ ujar Hyorin memaksa tersenyum padahal air matanya jauh lebih memaksanya untuk keluar. Hyorin pun segera berlari ke balkon edangkan Kibum mengikutinya.
Hyorin pun mengusap air matanya ‘ pabbo pabbo ‘ batin Hyorin, memukul-mukul kepalanya.
“ yaaaaa Oppa datang, bukannya di sambut “ bisik seorang di belakangku. Aku pun berbalik dan kembali memasang topeng-ku. Hyorin pun menggeleng “ aku hanya ingin bercerita kepada langit dan bintang-bintang yang indah “ unjuk Hyorin mendongakkan ke atas.
“ kau senang ? “ tanya Kibum, Hyorin pun mengiyakannya. “ benarkan kau bintangku ?! “ ungkap Kibum dia pun menggengggam tangan Hyorin sesembari mengusap-usapnya.
“ aku takut kau kedinginan “ bisik Kibum, Hyorin pun menatap Kibum ia tak tau apa yang harus di bicarakannya lagi. “ appa di sana baik ? baguslah Oppa kemari sejak Umma bercerai 10 tahun yang lalu, Umma sangat menderita, dan kita terpisah “ jelas Hyorin menatap langit menahan air matanya agar tidak jatuh lagi. “ tapi aku senang sekarang “ bisik Hyorin melontarkan senyumnya kepada Kibum
“ jangan paksakan senyummu bodoh~ “ balas Kibum menarik tangan Hyorin dan memeluknya. Hyorin pun terdiam.
“ aku mencintaimu Oppa “
Diam tak ada yang berbicara, Kibum pun melepaskan pelukannya dan menatap ke dalam mata Hyorin, “ aku tau kau memang mencintaiku sebagai Oppa “ jawab Kibum mengelus-ngelus kepala Hyorin. Hyorin pun menatap tajam Kibum.
“ aku mencintaimu sebagai seorang namja Oppa “ jawab Hyorin, Hyorin menggigit bibirnya. “ bodoh, memang bodoh~ bagaimana aku bisa mencintai Oppa-ku sendiri “ lanjut Hyorin mengusap air matanya sambil memaksakan tersenyum
“ jangan buat lelucon itu menjadi nyata Hyo Rin~ “ balas Kibum, sorot matanya gelap menatap tajam Hyorin, “ aku benci lelucon, itu tidak membuatku tertawa Hyorin~~ “ Kibum pun meninggalkan Hyorin yang masih terpaku atas ucapannya. Apa salahnya. Perasaan itu milikku, kenapa ia menganggapnya hanya lelucon, batin Hyorin. Pekiraannya salah, perasaannya hanyalah bertepuk sebelah tangan, dia bukanlah bintang yang di maksud oleh Kibum

Even when I close my eyes
There’s an image of your face
And once again I come to realise
You’re a loss I can’t replace

***

Hari demi hari, di lalui yeoja itu amatlah hampa. Ani, bukan berhari-hari, ini sudah hampir berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun bahkan. Yeoja itu menatap kalendernya, bagaimana bisa hari-harinya begitu hampa. Berbagai musim yang sudah banyak di laluinya. Dia seperti robot menjalankan aktivitasnya, tertawa jika yang lain tertawa, berbicara jika ada orang lain yang bertanya. Tak ada yang membuatnya dia hidup seperti manusia normal setelah seseorang yang di cintainya pergi.

Flashback  
“ Umma… aku ingin kuliah di luar negeri “ Kibum pun menyerahkan kertas-kertas beserta menunjukkan brosurnya. Kibum Oppa pun tersenyum padaku, tapi apakah aku harus tersenyum menanggapinya
Umma pun melihat kertas itu dan menganggukkan kepalanya, tanda memperbolehkan Kibum Oppa pergi kuliah di luar negeri.
“ dongsaeng-ah~~ Oppa akan mencari yeoja di sana, hahhhhhahaa “ Kibum pun tertawa sambil memberantakkan rambutku, aku hanya bisa tresenyum untuk meresponnya. Apakah aku bahagia, ani… dia tidak boleh pergi
“ Oppa kajima~ kau kan baru di sini beberapa bulan “ balasku tak setuju, Kibum pun mengacak-ngacak rambutku lagi dan melontarkan senyum itu. ntah berapa kali pun dia tersenyum seperti itu padaku. Beberapa kalipun itu senyumnya yang selalu membuatku terbujur kaku saat itu.
“ aku harus Hyorin,, kau jadilah yeoja yang baik~~ dan ketika aku pulang kau harus mempunyai namja yang kau sukai, arra ?? kita bersaing dalam jangka 4 tahun ini mendapatkan pacar “ tantang Kibum menyentil hidungku, dan tertawa dengan lepas. Dan bagaimana denganku, apakah aku harus ikut tetawa dengannya, menekan semua rasa sakit makin dalam???

Flashback end

HYORIN POV
“ aku pulang “ teriak seorang namja berlari ke arahku ingin memelukku ah ani,, dia memeluk Umma yang berada di belakangku. Dia pun beralih padaku dan mengelus pucuk kepalaku sambil melontarkan senyumnya lagi yang sudah 4 tahun tak ku lihat lagi. Walau begitu lagi-lagi tak pernah berubah sekalipun senyumnya selalu membuatku terpaku sesaat.
“ Oppa “ sahut seseorang di beranda, aku pun tersadar melihat yeoja cantik berambut panjang. Kibum pun menarik lengan yeoja itu dan memperkenalkannya pada kami
“ Umma~ Saeng~ yeoja ini cantik bukan? Dia yeojachinguku “ jawab Kibum, yeoja itu pun menunduk memberi salam dan melontarkan senyum bersahabatnya.
Mereka sangat serasi, sangat~ Kibum Oppa yang tampan di sertai senyumnya yang mempesona dan yeojanya pun begitu cantik dengan rambut panjang yang indah serta senyumnya yang terkesan manis. Yeoja itu menatapku dan tersenyum, aku pun memaksakan senyumku

Soledad~
It’s a keeping for the lonely
Since the day that you were gone
Why did you leave me ,,,
Soledad
In my heart you were the only
And your memory lives on
Why did you leave ,, Soledad

***

Aku tersenyum melihat tuxedo yang di pakai oleh namja di depanku, dia benar-benar tampan. Aku pun membersihkan pakaiannya sedikit dan menunjukkan jempolku. Dan pernikahan itu pun di mulai dengan janji suci yang di ucapkan oleh pasangan itu dan mereka benar-benar menjadi pasangan yang abadi.
“ Oppa chukkae~ “ ucapku memaksakan senyumku kembali. Menahan air mataku yang hendak jatuh. Ani, aku harus bahaga Oppa ku menikah. “ jaga dirimu Hyorin “ bisik Kibum memelukku dengan erat sampai membuatku menangis, pertahananku hancur. aku tau dia memang sudah menikah, tapi kenapa aku merasa tak ingin membagi kehangatan ini dengan orang lain.
“ jagalah dirimu~ jangan menungguku, aku sudah menjadi milik orang lain “ ungkap Kibum dengan suara bisikan yang halus. Dia pun mengelus punggungku dengan halus, berusaha menenangkan isakanku.
“ mianhae, hiduplah bahagia dengan namja lain~ aku mencintaimu Hyorin~ “ Kibum pun melepas pelukannya dan meninggalkanku sendiri. aku terjatuh tak ada bagi aku bersandar, aku pun menghela nafas panjang, menenang pikiran dan saraf-saraf otakku.  ‘mungkin memang saatnya aku harus melupakannya dan mencari seseorang yang mungkin menjadi pendamping hidupku’ bisikku tersenyum miris menatap punggung Kibum yang makin lama menjauh dan menghilang dari pandanganku.
Mungkin hanya satu yang perlu ku ingat,, “ cinta yang tulus adalah membiarkan orang yang kita cintai, hidup dengan bahagia ……… “

If only you could see the tears
In the world you left behind
If only you could heal my heart
Just one more time
Even when I close my eyes
There’s an image of your face
And once again I come to realise
You’re a loss I can’t replace
Soledad~
It’s a keeping for the lonely
Since the day that you were gone
Why did you leave me ,,,
Soledad~
In my heart you were the only
And your memory lives on
Why did you leave me ,,
Soledad~


# Soledad – Westlife


                 Cinta memang tetaplah takdir Tuhan yang tak dapat di ubah sesuai dengan kehendak kita, kita hanya bisa menerima, dan menanti datangnya cinta . Cinta yang kadang membuatmu sedih, senang, maupun tertawa bahagia. Tapi ketika Cinta tak sesuai dengan kata hatimu dan mengharuskanmu untuk melepaskan perasaanmu.  Melepaskan semua kenyamanan, kehangatan, dan kini kesepian ( Soledad ) yang mendatangimu~

END

Otte ?? otte ?? Soledad lagu yang bikin nyayat hati banget~~ dan bener-bener terinspirasi ma lagu ini,, kekurangan maupun kesalahan kata mohon di maafkan, sekali lagi numpang curhat banget kalo lagi kangen ma Kibum~~~ berharap banget dia cepet-cepat balik, dan seandainya Hangeng juga dan Suju jadi 13… kangen banget :* saran, kritik maupun komen aku tunggu :D
sekian curcol-an saya…. Terimakasih yang uda baca~~ kamsha
J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar