Author : Hanazuka_Rin aka Park Min
rin
Judul : Soledad
Main Cast : Kim Ki Bum
Kim Hyorin
Genre : #bingung
Annyeong yeorobuuun !!! kembali
lagi dengan saya…. Ada yang kangen ??? hehheheheh saya bawa FF lagi(?)
#tebarsenyumKibum . semoga tidak membosankan…
HAPPY READING !!!!
***
Beginikah rasa mencintai ?
tatapannya yang membuatku seketika membujur kaku. Senyumnya yang membuatku
senantiasa hangat. Pandangannya seolah-olah membuatku tak bisa berpaling
darinya. Dadanya yang bidang sangat nyaman ketika memelukku menghantarkan semua
rasa hangat dan kasih sayangnya. Tapi apa daya cinta kadang tidaklah selalu
berakhir dengan bahagia, walau seberapa kerasnya perjuanganmu, seberapa
sakitnya penderitaanmu, dan seberapa lamanya kau menunggu, bahkan seberapa besar
tulusnya cintamu. Cinta adalah tetaplah takdir dan kehendak Tuhan yang
menciptakan kita. Kita hanya bisa berharap, menanti dan menunggu … ketika saatnya tiba , kau akan tau cinta itu
akan menyakiti mu atau membuatmu bahagia,,,
Sinar
matahari masuk lewat celah-celah jendela, membuat seorang yeoja menggeliat dan
menutupi semua wajahnya dengan selimut.
KRING KRING KRING
Yeoja itu pun menggeliat kemudian tangannya beralih ke arah
jam wekernya dan mematikannya, kemudian kembali ke aktivitas awalnya yaitu
tidur.
“YAAA KIM HYO RIN KAU MAU MEMBOLOS HARI INI??” teriak
seorang wanita paruh baya berusaha membangunkan anaknya. “umma 5 menit lagi”
jawab Hyo Rin itu kemudian menutupi wajahnya lagi dengan selimut. Umma-nya pun
hanya bisa menggelengkan kepalanya dan keluar dari kamar anaknya.
KRING KRING KRING
“aisssh ~~ jam weker ini membuatku gila” teriak Hyo Rin itu
bangun dari tidurnya dan mematikan jamnya. Sesaat dia terpaku melihat jam itu.
O7.30
“KYAAAAA UMMA INI UDA JAM SETENGAH DELAPAN …” Hyo Rin pun
segera melesat ke kamar mandi dan mencuci muka sekedarnya kemudian berganti
pakaian seragam dan turun ke lantai bawah.
“umma aku pergi dulu. Annyeong !!” pamit Hyo Rin sambil
menggigit sarapan roti yang di buatkan ummanya. “yaaa Hyo Rin,, aissh kau ini
tidak sopan pada orang tua” teriak ummanya melihat anaknya pergi seenaknya
At School
“lari keliling lapangan pokoknya ngga ada ampun-ampunan lagi
buat kamu Hyo Rin” teriak Park Sosaengnim sambil menunjuk lapangan sekolah.
“tapi sosaengnim, tadi tuh sosaengnim ada sedikit halangan,
tadi tuh ya saya bantuin nenek lagi jatuh terus akhirnya saya anterin ke rumah,
eh saya dapat makanan banyak. Enak banget tau bu” jelas Hyo Rin panjang lebar
kali tinggi #author stress mau Try Out TT.TT otak rada oon
“terus kenapa kamu ngga langsung ke sekolah, mana
enak-enakan makan di sana?” tanya Park sosaengnin jengkel atas alasan yang
sering di lontarkan oleh Hyo Rin
“iya di sana ada sushi, jjangmyeon, terus kimchi, eh
ternyata saya malah gigitin bantal” dengus Hyo Rin. “menyebalkan bangetkan
sosaengnim?” lanjut Hyo Rin menatap sosaengnimnya yang diam terpaku menatap Hyo
Rin tajam.
“Kim Hyo Rin” panggil Park Sosaengnim
“nee?” Hyo Rin pun senyum-senyum barangkali kali ini dia
tidak di hukum oleh sosaengnimnya yang galak sejagat sekolah.
“karena kamu telah makan banyak di mimpimu, jadi kamu tidak
akan saya hukum lari keliling lapangan 20 kali, tapi kamu akan lari lapangan 50
kali. Dasar anak bandel!!” teriak Park Sosaengnim terlihat urat-urat nadinya
mulai tercetak jelas (?) sedangkan Hyo Rin terdiam mendengar teriakan
sosaengnimnya.
“YAAA SAYA SURUH LARI MALAH DIEM, MAU IBU TAMBAH??!!” teriak
Park Sosaengnim emosi.
“ani…ani” Hyo Rin pun segera ngibrit dan menuntaskan
misi(?)nya.
***
“Hyo Rin-ah yuuuk pulang” Hyo Rin pun memasukkan bukunya ke
dalam tas dan menghampiri teman-temannya.
“permisi Nona Kim Hyo Rin” sapa seorang namja. Hyo Rin pun
membalikkan tubuhnya dan menatap wajah orang yang memanggilnya.
“nugu?? Ada urusan apa?” tanya Hyo Rin takut, dia berpikir jangan-jangan
orang yang nagihin hutangnya karena kalah taruhan game kemarin lusa.
“joneun Kim Ki Bum imnida. Bangapta” sapa namja itu
menundukkan kepalanya.
“ada urusan apa?”
“aku… aku ingin menjadi temanmu Nona. Maukah kau menjadi
temanku?” jawab Kibum melontarkan senyum manisnya. Amat manis sampai membuat
Hyo Rin terpaku sesaat dia pun dengan cepat menggelengkan kepalanya dan lari
terburu-buru menghindari namja itu.
***
“yaaaa Hyo Rin-ah. Kim Hyo Rin” panggil seorang namja
menghampiri Hyo Rin. Hyo Rin pun mengelak dari panggilan namja itu sesembari
menutup kupingnya karena bosan mendengar ucapan namja itu.
“nuguya? Aku tidak mengenalmu Mr. Kim Kibum” balas Hyo Rin
mempercepat langkahnya. Tapi sayangnya langkah Kibum lebih cepat dari Hyo Rin.
“aku hanya ingin menjadi temanmu. Apakah tidak boleh?” tanya
Kibum lagi-lagi dengan melontarkan senyum terbaiknya. Entah sudah berapa kali
Kibum mengatakan kalimat itu berulang-ulang bahkan bagi Hyo Rin dia itu seperti
kaset yang di setel ulang.
“omoooo Kim Kibum neomu kyeopta” teriak para yeoja di
sekolah Hyo Rin. “yaaa Hyo Rin jangan kau sia-siakan namja tampan itu” teriak
yeoja yang lain mengaggumi Kibum. Kibum pun sedikit menundukkan kepalanya
meminta maaf, karena dialah yang membuat yeoja-yeoja di sekolah HyoRin ribut.
sesekali dia pun melontarkan senyum dengan enggan. #sumpah gue kangen Kibum
>.<
“kyaaaaa senyumnyaaaaaaaaaa” teriak para yeoja makin
histeris kemudian mengerubungi Kibum sedangkan Hyo Rin berusaha keluar dari
kerumunan para yeoja yang sadis menurutnya.
“good bye Kim Ki Bum, pai pai” Hyo Rin pun melambaikan
tangannya ke Kim Kibum dan tersenyum menang.
***
“Hyo Rin-ah, bagaimana kalau namja yang sering menunggumu
itu buatku saja?” tawar teman Hyo Rin. Hyorin pun menoleh dengan memsang wajah
amat senang dan mengiyakan permintaan temannya. Sontak para yeoja di sana pada
kegirangan. Hyorin pun keluar sambil bersembunyi di balik Hyunnie. Sesekali dia
pun melirik gerbang memastikan namja itu tidak datang.
“sepertinya tak ada, biasanya sebelum kita keluar kelas
pasti sudah ada teriakan para yeoja disini” jawab Hyunnie memastikan, “ahhh
akhirnya bisa tenang juga aku” lega Hyo Rin mengendurkan bahunya. Tiba-tiba ada
hembusan nafas di lehernya. “tenang kenapa?” tanya seseorang di balik badan Hyo
Rin
“KYAAAAAAAA” teriak Hyo Rin reflex memukul Kibum dengan
keras. Kibum pun pun mengelus bahunya yang terkena pukulan Hyo Rin.
“kau ngapain disini.
Aku sudah bilang kau pergi. Aku tidak mengenalmu kau ini salah orang” teriak
Hyo Rin sambil menatap tajam Kibum, mata Hyorin mulai berair “aku
mengganggumu?” tanya Kibum tersenyum miris dan meninggalkan Hyorin.
***
“Hyo Rin kau apakan Kibum kami huh?” tanya segerombolan
yeoja menghampiri mejaku. ‘Huh apa dia bilang Kibum kami, memang Kibum barang
apa’ pikir HyoRin menatap kesal ke arah gerombolan yeoja itu.
“siapa kalian,, berhak menyalahkanku?” bentak Hyorin kesal.
Mereka pikir memang bukan mereka saja yang rindu dengan namja itu, sejujurnya
aku juga rindu dan khawatir dengannya. Karena sudah tiga hari namja itu tidak muncul
lagi.
“mwo? Jangan bangga yah, namja tampan itu tidak setara
dengan kau. Kau wanita yang tak punya etika kan? Sedangkan Kibum?! Aku yang
pantas mendapatkannya” teriak pimipinan gerombolan yeoja itu,, ‘ cih yeoja ini
berani melawanku, lihat saja muka kalian akan tambah cantik setelah ku tinju ‘
pikir Hyo Rin tersenyum evil tangannya mengepal
dan siap-siap mengarahkan tangannya ke muka yeoja itu……. tiba-tiba suara
teriakan menghentikan Hyo Rin seketika
“KIM HYO RIN KELUARLAH” teriak seorang namja yang tak asing
suaranya. Apakah aku bermimipi, pikir Hyorin, sesembari mencubit lengannya. Dia
pun segera melesat keluar diikuti gerombolan yeoja tadi yang ikut penasaran
juga.
“Mianhae, aku waktu itu…” belum selesai Hyorin berbicara dia
menyodorkan sekuntum bunga mawar putih pada Hyorin, sesembari tersenyum seperti
tak ada masalah yang terjadi sebelumnya
“aku hanya ingin menjadi temanku, aku memang lebih tua 1
tahun darimu umurmu 17 tahun kan?” tanya Kibum melontarkan senyumnya. Hyorin
hanya terpaku tepatnya terharu atas perbuatan yang telah di lakukannya hari
ini. Memang aku jahat sampai membentaknya dan mempermalukannya di depan orang,
pikirb Hyorin
“Chingu gomawo~~” ucapku tulus mengulurkan tanganku padanya.
Kibum pun membalas uluran tangan Hyorin dan tunggu dia menarik tangan Hyo Rin agar
lebih dekat dengannya. Dia pun mendekatkan ke wajahku, Omooo dia mau apa~~
“saranghae nae chingu~ gomawo” bisiknya nyaris tak terdengar,
hembusan nafasnya membuat Hyorin membeku seketika, kemudian Hyorin pun
mengerjap-ngejapkan matanya berulang kali. Dan sekali lagi Kibum melontarkan
senyumnya, yang membuat yeoja-yeoja histeris dan bahkan hatiku pun juga
menjerit !!!
***
“ YAAAAA KAU KENAPA DI RUMAHKU ?????!!! “ teriak Hyorin
menunjuk namja di depannya. Namja itu pun hanya mengangkat bahunya tanpa
memberikan komentar apapun dan kembali masuk ke kamarnya, ani tepatnya kamar di
sebelah Hyorin. Hyorin pun menatap namja itu dengan tatapan horror sekaligus
tak percaya, ia pun segera melesat ke menuruni tangga dan menghampiri umma-nya
yang sedang menonton televisi dengan tenang
“ UMMMAAA,, ADA NAMJA DI ATAS ?? pasti dia menyelinap ke
sini. Umma~~ usir dia “ rengek Hyorin sambil melipat dadanya kesal. “ umma
ppali~~ “ lanjut Hyorin memaksa Umma-nya menaiki tangga.
Kibum pun keluar dari kamar Hyorin pun langsung berteriak “
lihat umma, namja ini menyelinap masuk !!! “ teriak Hyorin beralih melepas
tangan Umma-nya dan mengambil alih lengan Kibum untuk menyeretnya keluar.
“ sayang~~ dia tinggal di sini sekarang, memangnya kamu ngga
lihat tadi malam “ jawab Umma-nya menjawab semua kebingungan anaknya. Hyorin
pun hanya menatap Umma-nya kebingungan. Bagaimana bisa Umma membiarkan namja
masuk ke rumah mereka. Apalagi kamarnya di sebelah Hyorin. Memangnya Umma-nya
tak takut kalau Kibum berbuat macam-macam, pikir Hyorin
“ HEH, jangan melamun “ sahut Kibum menepuk bahu Hyorin.
Hyorin pun tersadar dari lamunannya. Dan menjaga jarak dari Kibum, Hyorin baru
menyadari kalau Umma-nya telah duluan ke bawah. Lagi-lagi Hyorin menatap horror
Kibum, Kibum pun membalas tatapan Hyorin dengan senyumannya (lagi).
“ UMMAAAAAAAAA~ “ teriak Hyorin kabur setelah melihat
senyuman Kibum.
Dinner Now in Home
Hyorin
Hyorin pun mengaduk-ngaduk makanannya dengan malas, lihat
jatah makanannya berkurang. Hyorin pun mendengus kesal sesekali menghela nafas
panjang.
“ aku selesai makan “ ujar Hyorin meninggalkan meja makan,
Umma Hyorin dan Kibum pun hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat sikap
Hyorin yang tidak seperti biasanya.
Hyorin pun menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, rasanya
ia ingin meledak saaat itu juga. Berpuluh-puluh pertanyaan yang ia ingin ajukan
ke Umma-nya serta satu pertayaan yang masih ingin dia bingung. “ kenapa senyumnya membuat Hyorin membeku
seketika ?? “
***
Hyorin pun melangkah terseok-seok menuju motor Kibum.
Bagaimana bisa kejadiaan sial ini terus berlanjut. ‘ Hyorin tenang kan dirimu ‘
pikir Hyorin sambil menarik nafasnya supaya tidak gugup.
“ kajja “ ajak Kibum sambil menepuk bagian tempat duduk
motornya. Kibum pun tersenyum melihat Hyorin naik, siap-siap dia menggas
motornya. “ yaaaaa kau tidak ingin pegangan “ tanya Kibum,
“ ani buat apa, aku tak kan jatuh “ sombong Hyorin walau
jauh dalam lubuk hatinya dia benar-benar ingin memeluk Kibum dari belakang.
“ baiklah siap-siap “ Kibum pun menggas motornya refleks
tangan Hyorin langsung melingkari badan Kibum, diam-diam Kibum terkekeh tanpa
Hyorin tau.
“ kita sudah sampai “ sahut Kibum, Hyorin pun tak menjawab,
Kibum pun melepas helmnya melihat Hyorn yang benar-benar melamun tetapi tangannya
masih melingkari tubuh Kibum dengan erat.
“ Kim Hyo Rin “ panggil Kibum, tak ada jawaban. Kibum pun
menaruh punggung tangannya di dahi Hyorin, tidak demam. Kibum pun semakin bingung,
dia melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Hyorin. Hyorin pun tersadar
dari lamunannya, dan kaget melihat wajah Kibum yang sangat dekat darinya. Kibum
pun tersenyum melihat Hyorin yang sudah tersadar. “ sana sekolah “
“ nde? Musiknya tiba-tiba berhenti “ jawab Hyorin turun dari
motornya tetap dengan wajah seperti orang kebingungan
Di kelas ~~
Hyorin masih dalam lamunannya. Hyunnie pun duduk di samping
Hyorin. Hyunnie pun menatap horror Hyorin. “ saat aku naik motor, aku seperti
di putarkan musik yang sangat indah, aku memeluknya dari belakang. Sangat
hangat dan seketika musik itu berhenti dan aku melihat wajahnya sangat dekat
dengan ku “ ujar Hyorin masih belum sadar atas lamunannya, sedangkah Hyunnie
masih bingung dengan ucapan Hyorin yang terkesan seperti dia dirasuki roh.
***
Hyorin pun melamun di atas balkonnya menikmati angin malam,
dan tiba-tiba nafas seseorang menjalar di lehernya. “ bintang-bintang di Korea
sangat indah yaa! “
“ hyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa “ teriak Hyorin yang buru-buru di
sumpal dengan biskuit yang di bawa Kibum. “ yaaaaakhkhjsmhjgg” protes Hyorin
dengan mulut yang masih penuh dengan biskuit
“ habiskan dulu makanan yang ada di mulutmu babo~~ “ jawab
Kibum mengedarkan pandangan ke langit malam. Hyorin pun mengikuti pandangan Kibum.
“ tapi bintang-bintang terang ini kalah indah dengan yeoja
yang ku cintai “ ungkap Kibum mendongak ke atas. “ bintang itu kamu “ bisik
Kibum.
Hyorin pun tertawa dengan keras, “ yaaaaa lelucon yang bagus
“ Hyorin pun menepuk bahu Kibum sambil terus tertawa. Kibum pun berdeham dan
Hyorin pun berhenti tertawa. Lagi-lagi sunyi, mereka berdua sibuk atas pikiran
mereka berdua.
“ eheem… Ku dengar kau ke sini, karena di kirim oleh
Aboejimu, kau dari Negara mana ? “ tanya Hyorin memulai pembicaraan. “ aku dari
amerika “ jawabnya. Hyorin pun terdiam menatap Kibum
“ jadi, apa hubunganmu dengan Umma-ku kenapa kau harus
pindah ke sini dan kenapa kau ingin menjadi temanku ? “ tanya Hyorin menatap
Kibum, Kibum pun tersenyum penuh misterius dan mendekatkan (lagi) wajahnya
hingga sejajar denganku. “ kau akan tau nanti “ bisik Kibum mengangkat wajahnya
dan mengelus pucuk rambut Hyorin dengan penuh sayang dan meninggalkan Hyorin di
atas balkon. Lagi-lagi Hyorin terdiam, kemudian menyentuh pucuk kepalanya.
“ aku berharap ingin
menjadi bintangmu~~ “ bisik Hyorin
Walkin down the street of
Nothingfille
Where our love was young and free
Can’t believe just what an empty place
It has come to be
Where our love was young and free
Can’t believe just what an empty place
It has come to be
***
“ Kibum, Hyorin … Umma ingin berbincang-bincang dengan
kalian “ panggil Umma Hyorin. Hyorin dan Kibum yang sedang sibuk dengan
kegiatannya masing-masing pun segera menghentikannya dan menghampiri Umma Hyo
Rin. Tertama Hyorin dia menghampiri Ummanya dengan takut-takut, tumben-tumbenan
Ummanya memanggil atau karena Umma-nya melihat hasil ulangan fisika-nya, pikir
Hyorin
“ Hyorin-ah Umma punya berita gembira untukmu “ seru
Umma-nya, Hyorin yang memasang tampang serius pun langsung memasang wajah
senang sekaligus penasaran. “ Kim Kibum itu adalah Oppa-mu Hyorin, chukkae,,, “
lanjjut Umma-nya menarik lengan Kibum mendekat. Hyorin pun menatap tak percaya
Kibum, pelupuknya mulai basah karena sesuatu memaksanya untuk keluar.
“ dongsaeng~~ inilah alasanku tinggal di sini dan
mendekatimu selama ini “ jelas Kibum melontarkan senyumnya. Kibum pun
mengangkat wajah Hyorin yang basah air mata sesembari mengusapnya. “ Umma jadi
ini Oppa,, jadi Appa mengirimnya ke
sini, katakan terimakasih pada Appa, selamat datang Oppa “ ujar Hyorin memaksa
tersenyum padahal air matanya jauh lebih memaksanya untuk keluar. Hyorin pun
segera berlari ke balkon edangkan Kibum mengikutinya.
Hyorin pun mengusap air matanya ‘ pabbo pabbo ‘ batin
Hyorin, memukul-mukul kepalanya.
“ yaaaaa Oppa datang, bukannya di sambut “ bisik seorang di
belakangku. Aku pun berbalik dan kembali memasang topeng-ku. Hyorin pun
menggeleng “ aku hanya ingin bercerita kepada langit dan bintang-bintang yang
indah “ unjuk Hyorin mendongakkan ke atas.
“ kau senang ? “ tanya Kibum, Hyorin pun mengiyakannya. “
benarkan kau bintangku ?! “ ungkap Kibum dia pun menggengggam tangan Hyorin
sesembari mengusap-usapnya.
“ aku takut kau kedinginan “ bisik Kibum, Hyorin pun menatap
Kibum ia tak tau apa yang harus di bicarakannya lagi. “ appa di sana baik ?
baguslah Oppa kemari sejak Umma bercerai 10 tahun yang lalu, Umma sangat
menderita, dan kita terpisah “ jelas Hyorin menatap langit menahan air matanya
agar tidak jatuh lagi. “ tapi aku senang sekarang “ bisik Hyorin melontarkan
senyumnya kepada Kibum
“ jangan paksakan senyummu bodoh~ “ balas Kibum menarik
tangan Hyorin dan memeluknya. Hyorin pun terdiam.
“ aku mencintaimu Oppa “
Diam tak ada yang berbicara, Kibum pun melepaskan pelukannya
dan menatap ke dalam mata Hyorin, “ aku tau kau memang mencintaiku sebagai Oppa
“ jawab Kibum mengelus-ngelus kepala Hyorin. Hyorin pun menatap tajam Kibum.
“ aku mencintaimu sebagai seorang namja Oppa “ jawab Hyorin,
Hyorin menggigit bibirnya. “ bodoh, memang bodoh~ bagaimana aku bisa mencintai
Oppa-ku sendiri “ lanjut Hyorin mengusap air matanya sambil memaksakan
tersenyum
“ jangan buat lelucon itu menjadi nyata Hyo Rin~ “ balas
Kibum, sorot matanya gelap menatap tajam Hyorin, “ aku benci lelucon, itu tidak
membuatku tertawa Hyorin~~ “ Kibum pun meninggalkan Hyorin yang masih terpaku
atas ucapannya. Apa salahnya. Perasaan itu milikku, kenapa ia menganggapnya
hanya lelucon, batin Hyorin. Pekiraannya salah, perasaannya hanyalah bertepuk
sebelah tangan, dia bukanlah bintang yang di maksud oleh Kibum
Even when I close my eyes
There’s an image of your face
And once again I come to realise
You’re a loss I can’t replace
There’s an image of your face
And once again I come to realise
You’re a loss I can’t replace
***
Hari demi hari, di lalui yeoja itu amatlah hampa. Ani, bukan
berhari-hari, ini sudah hampir berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun
bahkan. Yeoja itu menatap kalendernya, bagaimana bisa hari-harinya begitu
hampa. Berbagai musim yang sudah banyak di laluinya. Dia seperti robot
menjalankan aktivitasnya, tertawa jika yang lain tertawa, berbicara jika ada
orang lain yang bertanya. Tak ada yang membuatnya dia hidup seperti manusia
normal setelah seseorang yang di cintainya pergi.
Flashback
“ Umma… aku ingin
kuliah di luar negeri “ Kibum pun menyerahkan kertas-kertas beserta menunjukkan
brosurnya. Kibum Oppa pun tersenyum padaku, tapi apakah aku harus tersenyum
menanggapinya
Umma pun melihat
kertas itu dan menganggukkan kepalanya, tanda memperbolehkan Kibum Oppa pergi
kuliah di luar negeri.
“ dongsaeng-ah~~ Oppa
akan mencari yeoja di sana, hahhhhhahaa “ Kibum pun tertawa sambil
memberantakkan rambutku, aku hanya bisa tresenyum untuk meresponnya. Apakah aku
bahagia, ani… dia tidak boleh pergi
“ Oppa kajima~ kau kan
baru di sini beberapa bulan “ balasku tak setuju, Kibum pun mengacak-ngacak
rambutku lagi dan melontarkan senyum itu. ntah berapa kali pun dia tersenyum
seperti itu padaku. Beberapa kalipun itu senyumnya yang selalu membuatku
terbujur kaku saat itu.
“ aku harus Hyorin,,
kau jadilah yeoja yang baik~~ dan ketika aku pulang kau harus mempunyai namja
yang kau sukai, arra ?? kita bersaing dalam jangka 4 tahun ini mendapatkan
pacar “ tantang Kibum menyentil hidungku, dan tertawa dengan lepas. Dan
bagaimana denganku, apakah aku harus ikut tetawa dengannya, menekan semua rasa
sakit makin dalam???
Flashback end
HYORIN POV
“ aku pulang “ teriak seorang namja berlari ke arahku ingin
memelukku ah ani,, dia memeluk Umma yang berada di belakangku. Dia pun beralih
padaku dan mengelus pucuk kepalaku sambil melontarkan senyumnya lagi yang sudah
4 tahun tak ku lihat lagi. Walau begitu lagi-lagi tak pernah berubah sekalipun
senyumnya selalu membuatku terpaku sesaat.
“ Oppa “ sahut seseorang di beranda, aku pun tersadar
melihat yeoja cantik berambut panjang. Kibum pun menarik lengan yeoja itu dan
memperkenalkannya pada kami
“ Umma~ Saeng~ yeoja ini cantik bukan? Dia yeojachinguku “
jawab Kibum, yeoja itu pun menunduk memberi salam dan melontarkan senyum
bersahabatnya.
Mereka sangat serasi, sangat~ Kibum Oppa yang tampan di
sertai senyumnya yang mempesona dan yeojanya pun begitu cantik dengan rambut
panjang yang indah serta senyumnya yang terkesan manis. Yeoja itu menatapku dan
tersenyum, aku pun memaksakan senyumku
Soledad~
It’s a keeping for the lonely
Since the day that you were gone
Why did you leave me ,,,
Soledad
In my heart you were the only
And your memory lives on
Why did you leave ,, Soledad
It’s a keeping for the lonely
Since the day that you were gone
Why did you leave me ,,,
Soledad
In my heart you were the only
And your memory lives on
Why did you leave ,, Soledad
***
Aku tersenyum melihat tuxedo yang di pakai oleh namja di
depanku, dia benar-benar tampan. Aku pun membersihkan pakaiannya sedikit dan
menunjukkan jempolku. Dan pernikahan itu pun di mulai dengan janji suci yang di
ucapkan oleh pasangan itu dan mereka benar-benar menjadi pasangan yang abadi.
“ Oppa chukkae~ “ ucapku memaksakan senyumku kembali.
Menahan air mataku yang hendak jatuh. Ani, aku harus bahaga Oppa ku menikah. “
jaga dirimu Hyorin “ bisik Kibum memelukku dengan erat sampai membuatku
menangis, pertahananku hancur. aku tau dia memang sudah menikah, tapi kenapa
aku merasa tak ingin membagi kehangatan ini dengan orang lain.
“ jagalah dirimu~ jangan menungguku, aku sudah menjadi milik
orang lain “ ungkap Kibum dengan suara bisikan yang halus. Dia pun mengelus
punggungku dengan halus, berusaha menenangkan isakanku.
“ mianhae, hiduplah bahagia dengan namja lain~ aku
mencintaimu Hyorin~ “ Kibum pun melepas pelukannya dan meninggalkanku sendiri.
aku terjatuh tak ada bagi aku bersandar, aku pun menghela nafas panjang,
menenang pikiran dan saraf-saraf otakku. ‘mungkin memang saatnya aku harus melupakannya
dan mencari seseorang yang mungkin menjadi pendamping hidupku’ bisikku
tersenyum miris menatap punggung Kibum yang makin lama menjauh dan menghilang
dari pandanganku.
Mungkin hanya satu
yang perlu ku ingat,, “ cinta yang tulus adalah membiarkan orang yang kita
cintai, hidup dengan bahagia ……… “
If only you could see the tears
In the world you left behind
If only you could heal my heart
Just one more time
In the world you left behind
If only you could heal my heart
Just one more time
Even when I close my eyes
There’s an image of your face
And once again I come to realise
You’re a loss I can’t replace
There’s an image of your face
And once again I come to realise
You’re a loss I can’t replace
Soledad~
It’s a keeping for the lonely
Since the day that you were gone
Why did you leave me ,,,
Soledad~
In my heart you were the only
And your memory lives on
Why did you leave me ,,
Soledad~
It’s a keeping for the lonely
Since the day that you were gone
Why did you leave me ,,,
Soledad~
In my heart you were the only
And your memory lives on
Why did you leave me ,,
Soledad~
# Soledad – Westlife
Cinta memang tetaplah takdir Tuhan yang tak
dapat di ubah sesuai dengan kehendak kita, kita hanya bisa menerima, dan
menanti datangnya cinta . Cinta yang kadang membuatmu sedih, senang, maupun
tertawa bahagia. Tapi ketika Cinta tak sesuai dengan kata hatimu dan
mengharuskanmu untuk melepaskan perasaanmu.
Melepaskan semua kenyamanan, kehangatan, dan kini kesepian ( Soledad )
yang mendatangimu~
END
Otte ?? otte ?? Soledad
lagu yang bikin nyayat hati banget~~ dan bener-bener terinspirasi ma lagu ini,,
kekurangan maupun kesalahan kata mohon di maafkan, sekali lagi numpang curhat
banget kalo lagi kangen ma Kibum~~~ berharap banget dia cepet-cepat balik, dan
seandainya Hangeng juga dan Suju jadi 13… kangen banget :* saran, kritik maupun
komen aku tunggu :D
sekian curcol-an saya…. Terimakasih yang uda baca~~ kamsha J
sekian curcol-an saya…. Terimakasih yang uda baca~~ kamsha J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar